Mohon tunggu...
Totok Yulianto
Totok Yulianto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hai, saya Totok Yulianto! Seorang Guru Profesional yang senang berbagi cerita tentang Guru, Siswa, Majemen Sekolah, Psikologi dan Mutu Sekolah. Di Kompasiana, saya ingin mengajak teman-teman untuk berdiskusi dan belajar bersama. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar dan saran ya!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kesibukkan Orang Tua Saat Liburan Sekolah: Antara Kesibukkan dan Tanggung Jawab

15 Desember 2024   17:54 Diperbarui: 16 Desember 2024   04:56 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat Lagu Tasya;

Libur tlah tiba

Anak sekolah pertengahan Desember 2024 telah menerimana rapot, hingga datanglah musim libur. Liburan sekolah adalah momen yang dinanti-nanti oleh anak-anak, tetapi tidak selalu demikian bagi para orang tua. Ketika anak-anak menyambut liburan dengan antusiasme tinggi dan merasa gembira karena terbebas dari tugas sekolah, orang tua sering kali merasa bingung dan sibuk memikirkan berbagai solusi.  orang tua justru menghadapi tugas baru: memastikan mereka tetap sibuk, aman, dan terhibur. Dari mencari kegiatan yang bermanfaat hingga mengatur jadwal keluarga, liburan anak-anak bisa menjadi sumber kesibukan yang tidak terduga. Jadi, bagaimana kita sebagai orang tua dapat menjalani masa liburan ini dengan bijak?

Mengatur Waktu Antara Pekerjaan dan Anak

Salah satu tantangan terbesar bagi orang tua selama liburan siswa adalah bagaimana mengelola waktu. Bagi orang tua yang bekerja, liburan anak tidak serta-merta berarti libur dari pekerjaan. Mereka harus memikirkan bagaimana memastikan anak tetap terurus di rumah, mencari aktivitas yang bermanfaat, atau bahkan menitipkan anak pada anggota keluarga lain jika tidak memungkinkan untuk cuti.

"Sebagai orang tua yang bekerja, saya sering merasa bersalah karena tidak bisa selalu menemani anak-anak saat liburan. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk menemukan keseimbangan."

Biaya Kegiatan Liburan yang Tidak Sedikit

Liburan sering kali identik dengan pengeluaran tambahan, seperti tiket wisata, biaya transportasi, atau pendaftaran kursus singkat. Bagi keluarga dengan anggaran terbatas, hal ini bisa menjadi tekanan tersendiri. Banyak orang tua ingin memberikan pengalaman terbaik untuk anak-anak mereka, tetapi terkadang harus mencari solusi hemat biaya.

"Banyak kegiatan menarik untuk anak-anak, tapi tidak semua ramah di kantong. Sebagai orang tua, kami harus pintar-pintar memilih mana yang prioritas." kata salah satu orangtua

Menghindari Kebosanan Anak di Rumah

Anak-anak cenderung cepat merasa bosan jika tidak ada aktivitas yang menarik selama liburan. Jika tidak diarahkan, mereka bisa menghabiskan waktu hanya dengan menonton TV atau bermain gadget sepanjang hari, yang tentunya tidak ideal. Orang tua harus memutar otak untuk menciptakan kegiatan yang bisa menghibur sekaligus bermanfaat.

"Saya selalu bingung saat anak mulai berkata, 'Aku bosan!' Rasanya seperti tantangan baru setiap hari untuk mencari kegiatan yang mereka sukai."

Membatasi Penggunaan Gadget

Liburan sering kali menjadi waktu di mana anak-anak lebih banyak terpapar gadget karena mereka memiliki lebih banyak waktu luang. Tantangan bagi orang tua adalah membatasi waktu layar tanpa membuat anak merasa 'terkurung'. Hal ini memerlukan pendekatan kreatif agar anak tetap merasa terhibur tanpa bergantung pada gadget.

"Kadang saya merasa dilema, memberikan gadget agar mereka tenang, tetapi khawatir jika terlalu lama anak jadi kecanduan."

Kurangnya Ide untuk Kegiatan Edukatif dan Rekreatif

Orang tua sering kali kehabisan ide tentang kegiatan apa yang bisa dilakukan selama liburan. Apakah harus di rumah, atau perlu bepergian? Apakah harus edukatif, atau cukup menyenangkan saja? Menemukan keseimbangan antara hiburan dan pembelajaran bisa menjadi tantangan tersendiri.

"Saya ingin liburan anak-anak bukan hanya menyenangkan, tetapi juga ada manfaatnya. Namun, mencari kegiatan yang tepat kadang membingungkan."

Menjaga Rutinitas Anak

Selama liburan, anak-anak cenderung keluar dari rutinitas harian, seperti jam tidur yang teratur atau kebiasaan belajar. Orang tua sering kesulitan untuk memastikan rutinitas ini tetap berjalan tanpa merusak suasana liburan.

"Setiap liburan, pola tidur anak-anak jadi berantakan. Butuh waktu untuk mengembalikan rutinitas ini setelah liburan usai."

Liburan siswa mungkin membawa tantangan tersendiri bagi para orang tua, tetapi ini juga kesempatan untuk menciptakan kenangan indah bersama keluarga. Dengan perencanaan yang baik dan sedikit kreativitas, kita dapat menjadikan momen ini sebagai pengalaman yang menyenangkan, baik bagi anak-anak maupun diri kita sendiri. Mari manfaatkan liburan ini untuk lebih mendekatkan diri dengan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun