Mohon tunggu...
dabPigol
dabPigol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nama Panggilan

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kepada Sahabat dan Masa Laluku

22 Januari 2019   02:29 Diperbarui: 22 Januari 2019   05:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi @mp3kot.com

Sahabat, puluhan tahun kita tak bersua dalam suka atau duka. Melangkah pada asa di dalam perjalanan masa. Kita bersama satu tujuan meski tak jelas akan kemana. Aku, kamu dan kita teruskan langkah. 

Satu dua mungkin hanya beberapa saja. Memuncaki tangga adalah cita dan cinta. Cita-cita jadi orang sukses karir. Dan cinta sahabat laksana saudara. 

Aku bukan siapa, tapi mengapa. Karena jalan yang kita lalui tak selalu sama. Pada setiap perjalanan yang senantiasa bermakna. Tak ada satupun sia-sia. 

Sahabat itu bak kerabat dalam ikatan kesadaran. Yang membiaskan cerita masa , kesadaran tentang waktu dan nostalgi. Lini masa pada harapan dan cita-cita. Pada kata yang tak terucap, dalam bait keluh kesah. 

Aku bukan siapa atau mengapa. Di mana kaki terus melangkah dalam irama sepi ketulusan. Meski sesekali tak peduli.

Kepada sahabat dan masa laluku. Biarkan jabat erat itu lebih bermakna dari baris kata yang tertata. 

Logawa, 21 Januari 2019, Perjalanan pulang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun