Mohon tunggu...
dabPigol
dabPigol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nama Panggilan

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KKI 2018 dan Filosofi Bambu

4 Desember 2018   13:51 Diperbarui: 5 Desember 2018   10:38 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kubah Bambu sebagai panggung utama dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 rancangan arsitek Novi KS, Yogyakarta. Ilustrasi foto @ bisnis.com

Kongres Kebudayaan Indonesia ( KKI ) 2018 yang sempat berubah jadwal pelaksanaannya paling sedikit tiga kali, nampaknya akan terwujud pada bulan ini. Beberapa yang menguatkan kepastiannya yakni keberadaan Kubah Bambu sebagai panggung utama. Konstruksi yang dirancang oleh arsitek perempuan asal Yogyakarta, Novi Kristinawati Sutono dibuat dari 1.400 bambu yang dikerjakan selama dua minggu.

Bambu bagi masyarakat Indonesia memiliki banyak kandungan nilai. Secara fungsional, bambu digunakan untuk bahan bangunan karena kelenturannya. Kekuatan bambu mampu bertahan ratusan tahun jika dipetik pada umur yang pas dan diawetkan secara alamiah dengan perendaman lumpur. Khususnya jenis bambu apus atau tali. 

Bambu muda ( rebung ) senantiasa menguatkan akar-akarnya sebelum membentuk ruas-ruas sebagai wujud pertumbuhannya. Meskipun berakar serabut, proses pertumbuhan bambu sampai siap petik sekitar lima tahun. Jika dipetik sebelum berumur cukup , bambu mudah lapuk karena zat gula (glukosa) dan karbohidratnya cukup tinggi. Proses pelapukan bambu tidak nampak di luar karena tertutup kulit yang liat dan tajam jika terkelupas. 

Hama bambu menyerang dari dalam atas kedua zat hidupnya. Karena itu, masyarakat suku Jawa yang ada di sekitar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta acapkali menghitung tingkat ketuaan umur bambu berdasarkan kalender lokal. Mangsa kasanga adalah waktu petik terbaik menurut kalender dan kepercayaan (tradisi) tadi. 

Bambu yang tumbuh secara alami cenderung berumpun. Sangat jarang ditemukan bambu yang hidupnya solitaire  selain yang terjadi dalam proses pembudidayaan dengan intensif seperti di Jepang dan negeri Tirai Bambu, China. Di kedua negeri serumpun itu, bambu telah menjadi bagian penting kebudayaan masyarakatnya. Dalam banyak hal, kita (Indonesia) tertinggal jauh dari mereka khususnya di bidang teknologi budidaya dan pemanfaatannya. 

KKI 2018 dirancang untuk menerjemahkan amanat UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Budaya. Dari beragam abstraksi yang mendasari upaya penyusunan Strategi Kebudayaan sebagai acuan pokok Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJ- PM) maupun Menengah dan tentu saja yang Pendek, KKI disikapi beragam. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berharap hasil positif berupa data base atas berbagai obyek kebudayaan yang didokumentasikan lewat PPKD (Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah). 

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, kongres digelar demi tiga hal, yakni wadah pembuat kebijakan bagi Kemendikbud, arena belajar bagi peserta dan mewujudkan ruang terbuka bagi publik. Disebutkan pula bahwa Strategi Kebudayaan merupakan kumpulan dari pokok-pokok pikiran dari seluruh daerah di Indonesia. 

Pada 4-6 November telah dilangsungkan Pra Kongres Kebudayaan Indonesia  untuk mengakomodir  diskusi sektoral 333 ahli dan pelaku budaya yang terbagi dalam 11 forum bidang budaya. 

Rekomendasi-rekomendasi dari 11 forum tersebut nantinya akan melengkapi keseluruhan dari 24 forum dalam tahap Penyusunan Rekomendasi Stakeholder Kebudayaan untuk Strategi Nasional. Dan hal yang terpenting dari kongres ini rasa kepemilikan tinggi dari para peserta. Karena basis data dari daerah, maka aspirasi daerah (diasumsikan) telah terserap dalam penyusunan Strategi Kebudayaan sebagai acuan utama penyusunan kebijakan umum dalam RPJM maupun RPJP.  

Sementara itu, seniman musik dan anggota DPR RI Komisi X, Anang Hermansyah, mengingatkan agar Kongres ini tidak sekadar formalitas birokrasi yang berorientasi penihilan anggaran di akhir tahun. Dilihat dari awal proses, sejak rekrutmen dan penyusunan PPKD yang ditulang-punggungi oleh birokrasi, sinyalemen Anang nampaknya tidak berlebih. Artinya, jika diharapkan lebih dari prediksi bahwa KKI merupakan kegiatan formalitas birokrasi yang berorientasi pada anggaran (DAK, Dana Alokasi Khusus) maka polemik kelahiran PPKD yang prematur dan tidak representatif memang demikian adanya. 

Asep Iwan Suadi boleh  berpendapat bahwa Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 dapat merekomendasikan pentingnya hal ini sebagai tema debat kandidat capres dan cawapres peserta Pemilu Serentak 2018. Agar publik tahu arah kebijakan politik menyangkut pemajuan kebudayaan nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun