Mohon tunggu...
dabPigol
dabPigol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nama Panggilan

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asyiknya Menjadi Relawan Kemanusiaan, Mengenang Perjalanan Tiga

21 September 2018   01:53 Diperbarui: 21 September 2018   05:08 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mobil offroad kebanggaan Relawan PMI Bantul. Salah satunya, kang Menco yang sedang berpose di depannya.
Mobil offroad kebanggaan Relawan PMI Bantul. Salah satunya, kang Menco yang sedang berpose di depannya.
Gempa bumi daratan yang terjadi pada Sabtu pagi, 27 Mei 2006 menjadi titik balik kesadaran sukarelawan PMI. Dengan kekuatan 5,9SR yang berpusat di sekitar pertemuan (tempukan) Sungai Opak dan Oya, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul menelan korban jiwa lebih dari 5.000 orang dan ratusan ribu bangunan terdampak bencana alam ini. Bantul menjadi sorotan dunia internasional.

Mengapa peristiwa itu dianggap istimewa oleh sukarelawan PMI? Sebelum terjadinya gempa bumi itu, pusat perhatian relawan kebencanaan, khususnya Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgana) PMI tengah aktif dalam kegiatan Siaga Merapi. 

Cabang Sleman dan Kabupaten Magelang di- back up oleh Bantul karena keaktifan sang Sekretaris, Mas Bambang Puspo almarhum dan Mufti Kamal yang berstatus "ganda". RPI (Relawan Palang Merah Indonesia, sebutan lain bagi relawan yang militan dan tidak disukai oleh pengurus dan terutama staf-nya) dari Kebumen. Termasuk saya yang RPI sampai sekarang.

Mas Bambang Puspo aktif menggandeng para offroader yang bergabung di IOF Bantul dan sekitarnya. Beliau juga melibatkan para breaker di frekuensi dua meteran. Bahkan tak tanggung-tanggung, Landasan Angkatan Laut (Lanal) Yogyakarta melalui Wak Sur (Peltu Suryadi) sampai bersedia meminjamkan frekuensinya kepada PMI Bantul untuk menunjang komunikasi kegiatan kesiapan-siagaan pada bencana di wilayah Selatan Pulau Jawa. Dari Pacitan sampai Pangandaran. 

Sementara itu, M. Kamal membangun jaringan relawan dari berbagai kalangan. Termasuk  Skydoors Wonosobo yang menyatakan dirinya sebagai " tampang gali, berhati nabi".  Juga para pemuda/i Desa Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Lapangan Desa Jumoyo adalah lokasi yang ditetapkan sebagai TPA (Tempat Pengungsian Aman) bagi warga masyarakat lereng gunung Merapi di kabupaten itu. Sementara itu, saya hanya menyemangati diri untuk tetap menjadi diri sendiri. Cerita tentang keandalan teman-teman Skydoors akan terus berlanjut di Bantul Disaster Operation. M. Kamal kemudian dipilih menjadi Komandan Korps Sukarela (KSR) dan Kepala Markas PMI Kabupaten Bantul setelah masa jabatan itu berakhir 3 tahun.

Tim Kampung Relawan hadir di TKN 2013 Malang. Dokpri #pakItong
Tim Kampung Relawan hadir di TKN 2013 Malang. Dokpri #pakItong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun