Pendahuluan
Stunting adalah kondisi kronis yang ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama. Salah satu strategi dalam upaya pencegahan stunting adalah melalui keterlibatan keluarga. Dampak jangka pendek stunting adalah terhambatnya pertumbuhan fisik dan kognitif anak, sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan prestasi belajar, menurunnya kualitas sumber daya manusia, serta risiko tinggi munculnya penyakit tidak menular (Jihad et al., 2022).
Untuk melakukan percepatan penurunan prevalensi stunting, Presiden Republik Indonesia telah mencanangkan target optimis penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 (Jihad et al., 2022).Â
Untuk itu, percepatan penurunan stunting memerlukan strategi yang komprehensif, dengan melibatkan berbagai sektor terkait seperti pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Keterlibatan keluarga memegang peranan penting dalam upaya pencegahan stunting, karena keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi anak yang memiliki peran signifikan dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan pengasuhan anak (Jihad et al., 2022).
Tujuan
Untuk memahami peran pendampingan keluarga dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting, menjelaskan pendampingan keluarga yang berkelanjutan, dan menjelakan monitoring dan evaluasi pendampingan keluarga.Â
Pembahasan
Pendampingan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi pemberian bantuan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan akses informasi dan pelayanan keluarga, serta meningkatkan kemampuan dan kemandirian keluarga dalam membetuk lingkungan yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya anak (Jihad et al., 2022).
Pendampingan keluarga dapat dilakukan melalui pemberian edukasi kepada orang tua, seperti pemberian informasi mengenai gizi seimbang, pola asuh dan pengasuhan yang baik, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak (Salsabila et al., 2022)(Baharuddin & Kongkoli, 2023).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian edukasi sebagai salah satu bentuk pendampingan keluarga mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui terkait pencegahan stunting (Baharuddin & Kongkoli, 2023). Pendampingan keluarga yang berkelanjutan dan terintegrasi merupakan kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan prevalensi stunting.
Reverensi
Baharuddin, B., & Kongkoli, E Y. (2023, March 20). Pemberian Edukasi dalam Upaya Pencegahan Stunting di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Politeknik Negeri Bali, 9(1), 10-15. https://doi.org/10.31940/bp.v9i1.10-15
Jihad, M N A., Ernawati, E., Nugroho, H A., Soesanto, E., Aisah, S., Rejeki, S., Setyawati, D., & Novitasari, N. (2022, February 17). Cegah Stunting Berbasis Teknologi, Keluarga, Dan Masyarakat. , 1(2), 31-31. https://doi.org/10.26714/sjpkm.v1i2.8683
Salsabila, N., Sopyan, N L., Tias, P S., & Setiowati, D. (2022, August 28). PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG STUNTING YANG MENYEBABKAN GIZI KURANG PADA ANAK. , 6(4), 2867-2867. https://doi.org/10.31764/jmm.v6i4.9152
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H