Mohon tunggu...
Totok Ageng
Totok Ageng Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Introvert

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendampingan Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting

19 Juni 2024   09:22 Diperbarui: 19 Juni 2024   09:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Stunting adalah kondisi kronis yang ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama. Salah satu strategi dalam upaya pencegahan stunting adalah melalui keterlibatan keluarga. Dampak jangka pendek stunting adalah terhambatnya pertumbuhan fisik dan kognitif anak, sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan prestasi belajar, menurunnya kualitas sumber daya manusia, serta risiko tinggi munculnya penyakit tidak menular (Jihad et al., 2022).

Untuk melakukan percepatan penurunan prevalensi stunting, Presiden Republik Indonesia telah mencanangkan target optimis penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 (Jihad et al., 2022). 

Untuk itu, percepatan penurunan stunting memerlukan strategi yang komprehensif, dengan melibatkan berbagai sektor terkait seperti pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Keterlibatan keluarga memegang peranan penting dalam upaya pencegahan stunting, karena keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi anak yang memiliki peran signifikan dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan pengasuhan anak (Jihad et al., 2022).

Tujuan

Untuk memahami peran pendampingan keluarga dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting, menjelaskan pendampingan keluarga yang berkelanjutan, dan menjelakan monitoring dan evaluasi pendampingan keluarga. 

Pembahasan

Pendampingan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi pemberian bantuan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan akses informasi dan pelayanan keluarga, serta meningkatkan kemampuan dan kemandirian keluarga dalam membetuk lingkungan yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya anak (Jihad et al., 2022).

Pendampingan keluarga dapat dilakukan melalui pemberian edukasi kepada orang tua, seperti pemberian informasi mengenai gizi seimbang, pola asuh dan pengasuhan yang baik, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak (Salsabila et al., 2022)(Baharuddin & Kongkoli, 2023).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian edukasi sebagai salah satu bentuk pendampingan keluarga mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui terkait pencegahan stunting (Baharuddin & Kongkoli, 2023). Pendampingan keluarga yang berkelanjutan dan terintegrasi merupakan kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan prevalensi stunting.

Reverensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun