Trend kedepan mendorong kekuatan pertahanan Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan kemampuan penguasaan senjata saja, tapi lebih lanjut berupa penguasaan teknologi dan keahlian khusus lainnya. Apalagi dalam menghadapi perang asimetrik (asymetric warfare) sangat dibutuhkan keahlian penguasaan teknologi alutsista canggih yang terpadu dengan revolusi Industri 4.0.
Pendidikan dan pelatihan personel militer pada masa mendatang dihadapkan pada dua hal yang sangat penting yaitu, Human Intelligence to Human Intelligence, dan Human Intelligence to Artificial Intelligence.
Hal ini karena masa sebelumnya society 1.0 sampai dengan 4.0 adalah 100 persen fisik, sedangkan society 5.0 adalah 50 persen fisik yaitu senjata konvensional dan senjata non konvensional, dan 50 persen virtual yaitu senjata siber.
Perkembangan teknologi tidak hanya memberikan kemudahan bagi kehidupan sosial, tetapi juga memungkinkan munculnya bermacam kerawanan dari meluasnya pemanfaatan sharing data dan informasi, serta terhubungnya berbagai sistem yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dibutuhkan bermacam inovasi untuk mengatasi ancaman asimetris dan sekaligus mendukung tugas-tugas TNI khususnya Puspen TNI dan Satkomlek.
Puspen TNI perlu membuat konten media yang relevan dengan tantangan zaman. Konten TNI tersebut sangat efektif untuk membina komunikasi dan kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Sesuai perkembangan zaman.
Perlu platform digital yang mampu mendukung tugas Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia, disingkat (Puspen TNI). Yakni Badan Pelaksana Pusat di tingkat markas besar Tentara Nasional Indonesia yang berkedudukan langsung dibawah Panglima TNI.
Puspen TNI bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi penerangan terkait TNI secara terpadu dan berlanjut, meliputi pengolahan informasi menjadi bahan penerangan kepada masyarakat umum dan keluarga besar TNI.Â
Puspen merupakan penjuru terdepan dalam mengkomunikasikan kembali informasi ke tengah-tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Keniscayaan, Industri 4.0 bisa meningkatkan tingkat kesiapan operasional TNI.Â
Untuk menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Salah satu caranya adalah lewat pendidikan dan kursus reguler bagi kesatuan TNI untuk mengikuti dan menguasai perkembangan bidang teknologi yang menjadi pilar Industri 4.0.
Menurut konsultan dunia terkemuka Deloitte, bahwa Industri 4.0 mampu meningkatkan tingkat kesiapan operasional militer. Kemajuan dalam teknologi Industri 4.0 sangat membantu organisasi pertahanan negara meningkatkan kesiapan dan keefektifan mereka.
Bermacam alutsista dan infrastruktur militer penunjang kini telah menerapkan dan didukung dengan teknologi Internet of Things (IoT) dan teknologi Big Data. Teknologi pilar Industri 4.0 itu sangat membantu perencanaan tugas militer, operasi militer maupun untuk efektifitas anggaran militer suatu negara. Dalam laporannya, Deloitte menyatakan bahwa pasukan pertahanan AS mampu meningkatkan kesiapan mereka berkat teknologi Industri 4.0.