BRADER Wujudkan Pilkada Sehat, Belanja Masalah Ketenagakerjaan Warga Jabar
BRADER merupakan sinergi relawan dan komunitas di Jawa Barat yang ingin mewujudkan pemilu kepala daerah (Pilkada) yang sehat, damai dan mampu menyerap aspirasi serta belanja masalah yang ada di tengah masyarakat untuk dicarikan solusinya.
Brader mulai menjadi buah bibir masyarakat Jawa Barat, khususnya di Bandung Raya. Selama ini panggilan brader sering kita dengar dalam obrolan generasi Z dan milenial. Istilah sapaan ini biasa digunakan untuk menyapa teman sejawat ataupun sahabat yang dianggap dekat. Secara harfiah, arti kata brader adalah saudara laki-laki. Ini merupakan plesetan dari kata Bahasa Inggris brother yang memiliki arti serupa.
Namun brader tidak hanya ditujukan kepada saudara laki-laki. Para gen Z dan milenial biasa menggunakan kata ini untuk menyapa orang lain yang dianggapnya sudah seia sekata dalam perjuangan, bahkan sependeritaan dalam kehidupan yang tengah dilewati.
Brader menjadi inspirasi bagi perempuan yang bernama Riezka Rahmatiana untuk dijadikan nama kumpulan komunitas yang peduli untuk mewujudkan Pilkada 2024 yang sehat dan lebih berkualitas. Serta mencegah kampanye hitam dalam Pilkada.
Lintas komunitas untuk Pilkada 2024, khususnya pemilihan Gubernur dan Wagub Jabar telah terbentuk dengan nama BRADER. Terpilih sebagai Ketua Umum adalah, Riezka Rahmatiana. Dalam waktu singkat Brader sudah menghimpun 30 komunitas dan akan terus bertambah jumlahnya. Seperti komunitas motor, padepokan silat, dan Gen Z. Kini telah berhimpun ribuan orang untuk bersinergi mewujudkan pemilu yang sehat, damai dan mampu membawa perubahan yang lebih baik.
Peresmian, pelantikan dan deklarasi Brader pada Sabtu 14 September 2024 bertempat di Kawasan Cihampelas, Kota Bandung dihadiri oleh Bakal Calon Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan. Menurut Erwan meskipun baru terbentuk anggota Brader sudah mencapai ribuan orang dan berpotensi terus bertambah hingga mencapai ratusan ribu yang tersebar di seluruh Jawa Barat. Bagi Erwan eksistensi Brader menjadi energi positip dan memompa semangat bagi pasangan Dedi-Erwan untuk memenangkan Pilgub Jabar 2024. Kata Erwan saat menghadiri deklarasi.
Sehabis peresmian Brader, Ketum Riezka Rahmatiana memberikan penjelasan kepada penulis bahwa dirinya dan timnya akan gaspol langsung belanja masalah di tengah warga Jawa barat. Juga menyerap aspirasi dan persoalan yang tengah dialami oleh masyarakat.
Ketika ditanya tentang belanja masalah yang sangat urgen, Riezka menjawab itu adalah masalah ketenagakerjaan di berbagai kota dan kabupaten Provinsi Jawa Barat. "Masalah lapangan kerja yang layak untuk Gen Z dan Milenial kini cukup krusial sehingga perlu dicarikan solusinya," tegas perempuan lulusan Fikom Universitas Padjadjaran yang kini menggeluti startup berbasis lokalitas. Riezka memiliki track record sebagai motivator dan juga influencer terkait entrepreneur atau kewirausahaan. Sejak masih menjadi mahasiswa Riezka telah menggeluti UMKM dan telah malang melintang membuat usaha kaki lima di sekitar kampusnya.
Salah satu usaha rintisannya adalah produk makanan pisang ijo yang kini telah memiliki sejumlah cabang. Usaha rintisan ini telah menjadi spirit dan role model bagi generasi muda. Kini Riezka telah mampu memberikan lapangan kerja bagi ratusan orang.
Menurutnya masalah lapangan kerja di Jawa Barat mesti menjadi agenda utama Gubernur dan Wagub terpilih. Patut dicatat bahwa struktur ketenagakerjaan di Jawa Barat hingga kini masih didominasi oleh sektor informal. Bahkan jenis pekerjaan warga Jabar juga telah bergeser, dahulu sektor pertanian adalah jenis pekerjaan utama warga Jabar, kini telah bergeser dari sektor perdagangan eceran, reparasi kendaraan dan peralatan rumah tangga, dan industri kecil dan menengah di bidang pengolahan.
Melihat struktur ketenagakerjaan dan masalah lapangan kerja yang dialami oleh warga Jabar, khususnya Gen Z, Maka segenap Brader membantu pemikiran dan mencari solusi ketenagakerjaan dengan cara diantaranya program upskilling dan reskilling. Kemudian mendorong kepada Gubernur dan Wagub terpilih untuk segera menyediakan pelatihan kerja berbasis vokasi seperti digital marketing, proses desain dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Dengan mengadakan workshop. Patut dicatat, Brader anggotanya memiliki potensi untuk membuka jalur kerjasama dengan para pengusaha untuk membantu membuka lapangan kerja.
Brader juga akan membuka jaringan komunitas profesional, sehingga generasi gen Z dan milenial dapat berbagi informasi tentang peluang kerja, pengalaman, serta tip sukses dalam karir. dengan cara memanfaatkan teknologi dan platform digital.
Agenda aksi Brader khususnya terkait dengan belanja masalah ketenagakerjaan untuk disampaikan kepada Gubernur dan Wagub Jabar mendatang adalah :
1. Membantu merumuskan reformasi ketenagakerjaan dan mengkaji solusi postur ketenagakerjaan warga Jabar sesuai dengan jiwa, bakat dan kondisi demografi dalam bentuk konten yang menarik. Kemudian berbagai macam konten terkait ketenagakerjaan itu dimuat dalam platform sosial media.
2.Membentuk pasar solidaritas pekerja di Jawa Barat. Pasar solidaritas adalah manifestasi dari crisis center ketenagakerjaan. Baik terkait dengan masalah Hubungan Industrial, hingga persoalan hak-hak normatif pekerja.
3.Membentuk coach atau mentor ketenagakerjaan. Sebagai upaya keteladanan dan pelopor ketenagakerjaan yang bisa menginspirasi segenap elemen masyarakat Jabar untuk memiliki etos kerja, daya kreativitas usaha dan inovasi sesuai dengan semangat zaman.
4.Mengerahkan massa pekerja dari unit terkecil hingga tingkat konfederasi dalam bentuk deklarasi dan dukungan kampanye Pilkada.
5.Mengawal tahapan Pilkada 2024 hingga rekapitulasi perhitungan suara Pilkada secara tuntas. Melalui keterlibatan sebagai saksi pemungutan suara, dan mencegah praktik-praktik fraud dan kecurangan dalam tahapan pemilu.
Catatan tentang spektrum tenaga kerja Jabar dari sumber BPS ;
1.Angkatan kerja di Jawa Barat pada 2023 sebanyak 25,39 juta orang. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran.
2.Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 2023 sebesar 66,49 persen.
3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2023 sebesar 7,44 persen.
4. Penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai pada 2023 mendominasi komposisi tenaga kerja di Jawa Barat sebesar 41,56 persen.
5.Penduduk bekerja di Jawa Barat masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah yaitu sebanyak 37,80 persen (8,88 juta orang). Â (TS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI