Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bersiap Hadapi Gempa Megathrust

18 Agustus 2024   23:12 Diperbarui: 19 Agustus 2024   08:24 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zona subduksi ini biasanya memiliki kemiringan yang landai dan terletak di area pertemuan antar lempeng tektonik. Karena terjadi di antara dua lempeng besar, gempa megathrust sering kali dikenal sebagai gempa interplate.

Sebenarnya peringatan tentang gempa megathrust beberapa tahun yang lalu pernah ditekankan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Bahkan PBB juga membuat simulasi dan skenario jika terjadi gempa besar di Indonesia yang berpotensi menewaskan banyak orang.

Skenario tersebut berupa dokumen rencana tanggap darurat. Menjelaskan kontingensi berdasarkan skenario terburuk atas terjadinya gempa besar di sekitar Jawa Barat, Banten dan Jakarta dengan korban jiwa yang sangat banyak dalam waktu 24 jam.

Skenario dan simulasi di atas didasarkan jika terjadi gempa berskala 7,8 Richter di Selat Sunda, serupa dengan gempa Karibia.

Dalam simulasi terlihat peralatan telekomunikasi dan berbagai infrastruktur perhubungan, bangunan publik, sarana produksi akan mengalami kerusakan total.

Badan Pengurangan Risiko Bencana PBB menyatakan bahwa dengan skenario dan simulasi tersebut, diketahui bahwa Indonesia bisa dikategorikan belum siap dengan risiko bencana.

Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah untuk memperbaiki sistem mitigasi dan penegasan peraturan dan teknik pendirian bangunan. Karena dalam simulasi oleh PBB itu disebutkan bahwa keruntuhan bangunan banyak membunuh korban.

Indeks risiko bencana perlu diturunkan dan kinerja pemerintah daerah terkait bencana harus ditingkatkan.

Arah kebijakan pembangunan nasional bidang kebencanaan adalah mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat dalam menghadapi bencana.

Dengan strategi internalisasi pengurangan risiko bencana khususnya penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana dan peningkatan kapasitas dalam penanggulangan.

Mitigasi hadapi gempa megathrust menjadi pertanyaan publik sejauh mana kegiatan riset dan penelitian tentang tsunami yang selama ini dilakukan oleh berbagai lembaga pemerintah dan perguruan tinggi. Sudah cukup lama lembaga pemerintah itu menggeluti penelitian dan aplikasi teknologi terkait dengan peringatan dini tsunami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun