Hari Kemerdekaan dan Gairah Publik Tunggu Kabinet "Power of Glance"
Tema peringatan Hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, tahun 2024 ini telah resmi diluncurkan oleh pemerintah, yaitu "Nusantara Baru Indonesia Maju". Tema itu dipilih untuk menggambarkan transisi pemindahan Ibu Kota Negara dan menjelang pergantian Presiden RI.
Logo HUT RI 2024 dirancang berbentuk angka 79 berwarna merah, dengan tiga garis merah membentuk angka 7 dan tiga garis merah lainnya membentuk angka 9. Ujung angka 7 yang menyerupai paruh Garuda, lambang negara yang mengandung Pancasila, melambangkan kekuatan negara. Angka 7 yang menyerupai panah ke atas adalah simbol harapan Indonesia untuk meningkatkan investasi dan ekspor guna menggerakkan ekonomi.
Lengkungan-lengkungan yang terhubung dari berbagai arah melambangkan prinsip pembangunan berkelanjutan. Bentuk dahan dan daun dari angka 9 menggambarkan prinsip pembangunan negara yang berlandaskan ekonomi hijau, bersinergi dengan alam, dan menghormati akar budaya serta identitas bangsa.
Kaki angka 7 dan 9 yang dibentuk dari elemen yang sama menyerupai dua tangan yang bersatu, melambangkan persatuan masyarakat Indonesia meskipun memiliki berbagai pandangan. Dua gelombang yang sejajar di atas dan dibawah melambangkan desentralisasi dan pemerataan pembangunan untuk mencapai kesetaraan. Elemen grafis terinspirasi dari aliran sungai yang merupakan sumber kehidupan, dengan cabang-cabang yang mengarah ke satu muara yang sama, mengisyaratkan persatuan dan kekuatan menuju Indonesia maju.
Bentuk keseluruhan yang menyerupai Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia, mencerminkan harapan bahwa Indonesia menjadi negara yang dinamis. Elemen grafis yang terdiri dari empat garis melambangkan empat pilar dinamis, yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Elemen ini mengandung harapan bahwa Indonesia akan terus berkembang mengikuti zaman, sambil tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa.
Pada saat pemerintahan Jokowi akan berakhir dan kesibukan sisa masa kerja yang difokuskan untuk persiapan peringatan HUT RI ke-79 di IKN, berbarengan dengan itu ada gairah publik untuk menunggu postur kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Bahkan sudah banyak beredar prediksi susunan kabinet tersebut.
Tak bisa dipungkiri, bahwa suksesi kepemimpinan nasional selalu diwarnai oleh masalah klasik, yakni terjadinya kasak-kusuk pemilihan kabinet dan masalah berat membenahi kondisi birokrasi pusat dan daerah. Mestinya semua pihak memberi apresiasi kepada presiden terpilih dalam menyusun kabinetnya. Apalagi. pada saat ini jabatan menteri bisa dianalogikan dengan kursi panas. Karena seribu satu masalah langsung menghadang begitu sang menteri dilantik.
Pemerintahan Prabowo-Gibran membutuhkan sosok menteri yang memiliki karakter blink factor dalam mengelola portofolionya. Tidak peduli sosok menteri itu berlatar belakang partai politik, kalangan professional, akademisi, bahkan dari kalangan jurnalis sekalipun. Semuanya dituntut memiliki karakter diatas. Blink factor menggambarkan sosok yang pandai mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Publik berharap agar Presiden terpilih membentuk kabinet yang memiliki agilitas. Serta mampu kerja detail untuk rakyat dan tidak menduakan tugasnya dengan urusan partai politik atau organisasi lainnya.