Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kunjungan Jokowi ke UEA dan Urgensi Transformasi Pembiayaan Iptek

17 Juli 2024   14:31 Diperbarui: 17 Juli 2024   14:31 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi bertemu Putra Mahkota UEA Pangeran MBZ (Sumber:Biro Pers Sekretariat Presiden via Kompas.com)

Dalam buku best seller karya Dan Senor and Saul Singer yang berjudul Startup Nation, strategi Israel untuk menumbuhkan perusahaan inovatif bermula dari program pemerintah yang bernama Yozma, yang dalam bahasa Ibrani berarti inisiatif. Program Yozma diluncurkan dengan penyertaan dana pemerintah sebesar 100 juta dollar AS kepada perusahaan yang melakukan proses inovasi sebagai stimulus untuk mendatangkan modal ventura.

Ada sekitar 300 modal ventura raksasa yang beroperasi di Israel baik dari perusahaan asing maupun domestik yang menginvestasikan sejumlah besar dananya dalam rintisan dan proses inovasi.

Selain program Yozma, juga ada program serupa yang didirikan oleh kalangan perguruan tinggi, seperti Yeda ( artinya pengetahuan dalam bahasa Ibrani ) oleh Weizmann Institute dan Yissum ( artinya implementasi dalam bahasa Ibrani ) oleh Hebrew University.Yeda telah menelurkan ribuan produk inovasi dan perusahaan yang sukses berinovasi. Sejak 2006, Yeda menduduki peringkat pertama dalam penghasilan royalti diantara lembaga akademis dunia. Sedangkan posisi Yisum mendapatkan sekitar 1 miliar dollar AS setiap tahunnya untuk penjualan sekitar 5.500 ribu paten dan 1.600 temuan berbasis riset yang terdaftar di Hebrew University.

Persoalan daya inovasi bangsa terkait dengan persoalan mendasar yang menyangkut budaya, geopolitik dan kesiapan SDM. Eksistensi Indonesian Science Fund yang pada saat ini yang terwujud baru LPDP, hendaknya jangan layu sebelum berkembang. Meskipun saat ini terjadi perlambatan ekonomi, Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto mesti progresif membentuk dana abadi pengembangan iptek dan prakarsa modal ventura untuk kegiatan inovasi.

Pemerintah mendatang harus secepatnya mencari solusi terhadap kondisi masih banyaknya ilmuwan dan teknolog dari instansi pemerintah seperti BRIN, perguruan tinggi dan BUMN yang kini masih menganggur karena menunggu dana. Akhirnya banyak diantara mereka yang terpaksa tidak bekerja sesuai dengan kapasitas keahliannya. (TS)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun