Dalam buku best seller karya Dan Senor and Saul Singer yang berjudul Startup Nation, strategi Israel untuk menumbuhkan perusahaan inovatif bermula dari program pemerintah yang bernama Yozma, yang dalam bahasa Ibrani berarti inisiatif. Program Yozma diluncurkan dengan penyertaan dana pemerintah sebesar 100 juta dollar AS kepada perusahaan yang melakukan proses inovasi sebagai stimulus untuk mendatangkan modal ventura.
Ada sekitar 300 modal ventura raksasa yang beroperasi di Israel baik dari perusahaan asing maupun domestik yang menginvestasikan sejumlah besar dananya dalam rintisan dan proses inovasi.
Selain program Yozma, juga ada program serupa yang didirikan oleh kalangan perguruan tinggi, seperti Yeda ( artinya pengetahuan dalam bahasa Ibrani ) oleh Weizmann Institute dan Yissum ( artinya implementasi dalam bahasa Ibrani ) oleh Hebrew University.Yeda telah menelurkan ribuan produk inovasi dan perusahaan yang sukses berinovasi. Sejak 2006, Yeda menduduki peringkat pertama dalam penghasilan royalti diantara lembaga akademis dunia. Sedangkan posisi Yisum mendapatkan sekitar 1 miliar dollar AS setiap tahunnya untuk penjualan sekitar 5.500 ribu paten dan 1.600 temuan berbasis riset yang terdaftar di Hebrew University.
Persoalan daya inovasi bangsa terkait dengan persoalan mendasar yang menyangkut budaya, geopolitik dan kesiapan SDM. Eksistensi Indonesian Science Fund yang pada saat ini yang terwujud baru LPDP, hendaknya jangan layu sebelum berkembang. Meskipun saat ini terjadi perlambatan ekonomi, Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto mesti progresif membentuk dana abadi pengembangan iptek dan prakarsa modal ventura untuk kegiatan inovasi.
Pemerintah mendatang harus secepatnya mencari solusi terhadap kondisi masih banyaknya ilmuwan dan teknolog dari instansi pemerintah seperti BRIN, perguruan tinggi dan BUMN yang kini masih menganggur karena menunggu dana. Akhirnya banyak diantara mereka yang terpaksa tidak bekerja sesuai dengan kapasitas keahliannya. (TS)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H