Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Urgensi Inovasi Mekanisasi Pertanian Berkelanjutan

21 Juni 2024   08:52 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:55 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jasa pengolah tanah sawah,buruh tani menggunakan traktor untuk membajak sawah  ( sumber : KOMPAS.id )

Urgensi Inovasi Mekanisasi Pertanian Berkelanjutan 

Hari Krida Pertanian (HKP) yang diperingati setiap 21 Juni merupakan,momentum untuk menggiatkan inovasi mekanisasi pertanian demi menggenjot produktivitas. Peningkatan produktivitas pertanian dihadang oleh kekeringan dan masalah usangnya mekanisasi pertanian. 

Antisipasi kekeringan telah diantisipasi oleh pemerintah. Presiden Joko Widodo mulai menggencarkan sistem pompanisasi demi mencegah kekeringan yang diprediksi terjadi Juli hingga Oktober. Jokowi memastikan akan menyebarkan pompa ke seluruh wilayah Indonesia sehingga produksi pangan tidak terdampak.

Semua provinsi akan mendapatkan bantuan pompa air. Di Jawa Tengah, Jokowi sudah mendistribusikan 4.300 pompa. Beberapa daerah mulai kesulitan mendapatkan air untuk irigasi pertanian. Masalah kekeringan bisa diatasi dengan mekanisasi pertanian. Dengan solusi langsung berupa pembagian alat mesin pertanian (alsintan) seperti pompa air ke berbagai daerah yang dilanda kekeringan. Selain bantuan peralatan perlu membenahi manajemen air.

Kita mestinya mencontoh manajemen air tanah di luar negeri yang tidak mudah menyerah untuk terus berinovasi mengupayakan teknologi baru agar dapat memenuhi kebutuhan air yang bersumber dari air tanah. Di negara maju, pengelolaan air tanah yang hanya berbasis sumur produksi (seperti saat ini di Indonesia) telah lama ditinggalkan bergeser ke paradigma baru yaitu pengelolaan secara terintegrasi air tanah dan cekungannya dengan tajuk groundwater basin management.

Saatnya menggalakkan teknologi tepat guna untuk mengeksploitasi dan mendistribusikan sumber daya air untuk kebutuhan pertanian. Teknologi itu bersifat ramah lingkungan, murah dan hemat energi. Seperti misalnya kincir angin, yakni alat yang mengubah energi angin menjadi energi kinetik rotasi. Kincir angin telah digunakan di berbagai negara, namun di Indonesia penggunaan kincir angin belum optimal. Dan belum digunakan secara massal dengan berbagai proses inovasi teknologi.

Inovasi kincir angin mesti dilakukan terus menerus sesuai penggunaan dan karakteristik tempatnya. Untuk daerah yang bertiup angin kecepatan rendah lebih cocok dikembangkan kincir angin untuk pompanisasi untuk irigasi tanaman palawija.

Masalah teknologi mekanisasi pengairan pertanian perlu menjadi agenda penting oleh Dewan Sumber Daya Air. Sebagai catatan pemerintah Jokowi telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres ) Nomor 10 tahun 2017 tentang Dewan Sumber Daya Air. Dibentuk lembaga khusus yang menangani persoalan permasalahan air dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Dewan air di daerah diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan air yang ada dan mencegah tumpang tindih antar pemangku kepentingan. Selama ini pengelolaan air di negeri ini terlalu banyak yang menangani. Seperti, Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah (Pemda), Kementerian PUPR serta Kementerian ESDM.

Selama ini mekanisasi pertanian yang dikembangkan di pedesaan berorientasi untuk pengolahan tanah. Belum diintegrasikan dengan teknologi mekanisasi untuk pra tanam, perawatan, dan pascapanen. Kondisi tersebut mengakibatkan produktivitas dan efek nilai tambah penerapan teknologi mekanisasi belum bisa optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun