Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Urgensi Inovasi Mekanisasi Pertanian Berkelanjutan

21 Juni 2024   08:52 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:55 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jasa pengolah tanah sawah,buruh tani menggunakan traktor untuk membajak sawah  ( sumber : KOMPAS.id )

Perlu mendefinisikan kembali sistem mekanisasi pertanian dan kegiatan inovasi di pedesaan sebagai sistem agribisnis yang relevan dengan pasar komoditas. Yakni sistem yang terpadu dari hulu ke hilir, mulai dari penyediaan sarana produksi, proses budidaya, aktivitas pasca panen, hingga pemasaran yang efektif dalam sistem informasi online dengan pasar komoditas dan pasar induk.

Program peningkatan produktivitas pertanian berbasis inovasi mekanisasi pertanian merupakan jawaban untuk mengatasi masalah impor produk pangan. Mekanisasi juga menyangkut komoditas perkebunan dan dibidang peternakan terutama untuk pengolahan pakan ternak dan ikan. Untuk komoditas hortikultura, mekanisasi mulai dari irigasi sampai dengan peralatan dan mesin pasca panen seperti mesin grader buah, penggoreng vakum, perajang dan pengering.

Inovasi mekanisasi pertanian juga menyangkut sistem irigasi suplemen untuk tanaman, yakni teknologi yang diperlukan sebagai pelengkap apabila curah hujan tidak mencukupi untuk mengkompensasikan kehilangan air tanaman yang disebabkan oleh evapotranspirasi. Irigasi suplemen bertujuan untuk memberikan air yang dibutuhkan tanaman pada waktu, volume dan interval yang tepat.

Masalah pakan ternak yang selama ini mendera karena sebagian bahan bakunya masih impor bisa dipenuhi di daerah. Dengan catatan perlunya membangun pabrik mini untuk memproduksi pakan ternak. Pabrik pakan ternak mini itu sebagai usaha bersama. Ongkos produksi pakan ternak dengan pabrik mini lebih murah dibanding dengan pakan ternak pabrikan. Pemerintah perlu memberi bantuan permodalan untuk membangun pabrik pakan ternak skala kecil. Terutama untuk daerah yang merupakan sentra produksi bahan baku pakan seperti jagung dan kelapa sawit. Infrastruktur dan permesinan pabrik bisa dirancang bangun dengan komponen lokal.

Alsintan sangat penting untuk pengolahan tanah, pengendalian hama, panen dan perontokan khususnya di daerah intensifikasi. Namun demikian, hingga kini jumlah alsintan masih sangat sedikit dibanding dengan luas lahan yang ada. Ditinjau dari jumlah alat dan mesin yang digunakan, level atau indeks mekanisasi pertanian di negeri masih sekitar 30 persen. Celakanya, utilitas atau pemakaiannya juga belum bisa optimal karena masalah perawatan dan biaya operasional.

Untuk komoditas perkebunan, mekanisasi telah digunakan terutama untuk pengolahannya. Sekitar 65 % komoditas hasil perkebunan masih kesulitan dalam pengolahan. Hal ini merupakan peluang pengembangan produk dan desain alsintan. Begitu juga dengan sektor peternakan terutama untuk pengolahan pakan, penyediaan bibit dan pengolahan produk, namun jumlahnya masih jauh dari kebutuhannya.

Kondisi industri dalam negeri alsintan yang sering stagnan perlu insentif dan bantuan teknis. Impor alistan harus dikurangi secara signifikan dengan mengembangkan secara progresif industri dalam negeri. Salah satunya adalah industri traktor yang sudah penuh menggunakan komponen lokal. Kapasitas terpasang dari industri traktor lokal sebenarnya bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri. Namun kebijakan makro dan bunga bank belum mendukung bagi industri maupun pengguna alsintan.

Dibutuhkan strategi baru pengembangan alsintan untuk tanaman pangan seperti hand traktor, transplanter, weeder, pompa air, hand sprayer, reaper (pemanen), thresher dryer dan mesin penggilingan padi. Untuk komoditas hortikultura, pengembangan mekanisasi sebaiknya diarahkan untuk mesin grader dan pemeras jeruk, perajang multiguna dan penggoreng vakum untuk pisang serta traktor dan pompa air untuk tanaman bawang merah. Sedangkan untuk tanaman perkebunan diarahkan pada pengembangan mesin untuk pengolahan. Pengolahan pakan ternak, baik untuk unggas maupun ruminansia sebaiknya juga menjadi prioritas.

Untuk memaknai HKP 2024 supaya berkelanjutan sebaiknya kapasitas inovasi daerah menekankan pentingnya desain dan produksi alat dan mesin pertanian. Beberapa jenis alsintan yang antara lain untuk penyiapan lahan, pemupukan, pengairan, dan pasca-panen perlu diterapkan dengan teknologi yang lebih baik. Pusat desain dan produksi alsintan di daerah juga berperan mengevaluasi kinerja dan mutu alsintan yang telah dioperasikan di berbagai kondisi lapangan. Sehingga bisa dilakukan penyempurnaan desain dan efektivitas produksi secara berkelanjutan. (TS)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun