Satelit nano perdana di Indonesia bernama Surya Satelit 1 atau SS-1 akan dilepaskan dari International Space Station (ISS) menuju orbit LEO (Low Earth Orbit) dengan modul deployer (Modul JSSOD) milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Satelit buatan Indonesia ini diluncurkan dini hari dengan menumpang Roket Falcon 9 CRS-26 milik perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX. Roket Falcon 9 CRS-26 melakukan misi membawa muatan ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS), termasuk di antaranya mengangkut satelit SS-1.
Ide dan proyek pengembangan satelit nano ini diprakarsai oleh sekelompok mahasiswa Universitas Surya sejak tahun 2016. Mereka kemudian berkolaborasi dengan tim insinyur dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), PT Pasik Satelit Nusantara, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), PT Pudak Scientic.
Pemerintahan mendatang dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu mengembangkan industri penerbangan dan antariksa seoptimal mungkin dengan dukungan dana dan regulasi. Perlu meneguhkan program kegiatan pengembangan teknologi penerbangan dan keantariksaan nasional yang berlandaskan UU No 21 Tahun 2013 tentang keantariksaan. Peraturan Presiden RI No. 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Keantariksaan Tahun 2016 - 2040 juga sudah disahkan. (TS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI