* * *
Disaat asyik prosesi perkawinan, tiba-tiba saya dikejutkan kedatangan rombongan perempuan yang penampilannya seperti Penari Tayub dari Desa Ngrajek, Nganjuk, kabupaten tempat kelahiran saya. Tayub yang pernah berjaya di masa lalu ternyata masih eksis di pikiran saya.
Perempuan perempuan cantik dengan kemben dan selendang sampur berwarna hijau daun itu menari meliuk-liuk mengitari pot pot Wiku saya. Gerakan tarian amat sensual, kulihat mereka bergantian menjulurkan lidahnya menjilati kuntum Wiku yang sedang mekar,
Mereka tampak mabuk kepayang dengan aneka Wiku saya. Pundak dan dada atas para penari itu tampak tersengal-sengal dan berkeringat. Sungguh pemandangan luar biasa yang amat merangsang kejantanan.
Bersama rombongan penari tadi, ternyata ada sosok perempuan lain yang sedang mengamati. Dihadapan saya, perempuan yang wajahnya mirip pesinden idola saya, yakni Yeni Inka berseru ;
"Kisanak !, semua Wiku kamu ini dipundut ( diinginkan oleh ) Kanjeng Ratu Kidul," kata sosok yang mirip Yeni Inka pesinden masa kini yang serba bisa dan tenar dengan lagunya yang berjudul " Alolololo ", Ketaman Asmoro dan Ngidam Sari.
" Ora, ora, ora entuk, langkahi mayatku dulu! ", jawab saya spontan sambil pasang kuda-kuda siap bertarung.
Semua perempuan penari tadi ternyata para prajurit Kanjeng Ratu yang diutus untuk memboyong seluruh Wiku saya tadi tampak tertawa renyah mengejekku. Sosok komandan Wanita yang mirip Yeni Inka tadi menawarkan beberapa kotak berisi emas kepada saya untuk imbalan Wiku-Wiku milik saya.
"Tidak, ora sudi!, ora patheken aku!, bawa kembali emas itu!, biarkan Wiku saya tumbuh dan bersemi di sini!" jawabku tanpa kompromi kepada sosok Yeni Inka.
"Ciaaattttt!"...teriaknya memberi komando. Entah darimana saya tiba-tiba juga mengeluarkan jurus Wiro Sableng, yang terbentuk sekejap lewat imajinasi saya seolah pernah diajarkan oleh Vino G Bastian, adik angkatan saya yang dulu dari Prodi Teknik Kimia di Perguruan Tinggi yang didirikan oleh BJ.Habibie.
Gerakan Yeni Inka begitu gesit, betisnya yang mulus itu kuincar agar kena sabetan kaki saya dengan tenaga ekstra, dan ...... ach,,aduh, sakit sekali kakiku, keras amat betisnya, sekeras kaki dipan jati di kamar saya.