Namun, kali ini istriku seperti disirep tanah kuburan yang sering ditaburkan oleh sang maling durjana saat ritual jelang menyatroni rumah orang. Kudengar Maryati sudah mulai ngorok perlahan, di dekat kakinya tampak si Idul yang dalam kondisi nglepus.
* * *
Tadi sejak siang hari saya memang sibuk mengawinkan berbagai jenis bunga surga dari keluarga Wiku alias Epiphyllum.Mumpung beberapa jenis bunga sedang mekar dan seperti merayuku untuk segera dikawinkan.
Soal kawin mengawin emang asyik. Mengawinkan aneka warna bunga Wiku dengan cara kawin silang antar hibrida, maupun spesies dengan hibrida tertentu sungguh menyegarkan sukmaku.
Inilah destinasi wisata di pekarangan rumah sendiri yang tidak pernah menjemukan. Aku seperti ketagihan ingin terus menyentuh eksotisme bunga, daun dan batang tanpa mengenal waktu. Entah mengapa aku begitu gandrung memuliakan bunga surga itu. Ratusan pot Wiku telah ditumbuhkan dengan tanganku sendiri. Kusirami dengan doa dan kasih sayang. Tak jemu-jemu aku merawatmu hingga tak kenal waktu.
Aku memang belum bercita-cita menjadi hibrider tingkat nasional, apalagi tingkat dunia. Kawin mengawinkan Wijaya Kusuma hanyalah bentuk pemuliaan dan rasa syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Kreatif.
"Katresnan, oh katresnan, begitulah senandung hatiku melihat Wiku bunganya mulai bermekaran warna-warni. Merah, Putih, Ungu, Pink, Jingga, Kuning dan Orange.
Dulu aku hanya mengenal Wijaya Kusuma jenis spesies yang bunganya sebesar piring berwarna putih ( Epiphyllum Oxypetalum ), dan spesies bunga kecil warna putih ( Epiphyllum Pumilum ) yang semalam bisa mekar ratusan kuntum bunganya dalam satu pot besar. Cita-citaku untuk melihat ratusan kuntum Wiku hibrida berwarna-warni dari berbagai ID mekar bersamaan, ternyata belum kelakon. Baru berhasil mekar dalam hitungan puluhan. Sedang untuk yang Wiku spesies, terutama yang Pumilum, sudah berkali-kali dihalaman rumah kami mekar serentak ratusan kuntum bunga dalam waktu yang bersamaan.
Kedua spesies ini memancar bau wangi yang khas. Entah kenapa, bau wangi dan daya magis hanya melekat pada bunga Wiku yang berwarna putih. Sedang Wiku hibrida yang bunganya warna merah, kuning, ungu, pink, orange, meskipun diameter bunganya berukuran sebesar piring, namun semuanya tidak ada yang memancarkan bau wangi secara signifikan.