Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Solidaritas Asia Afrika, Stop Singa Makan Rumput

17 April 2024   11:49 Diperbarui: 17 April 2024   11:52 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum KAA (sumber: Kementerian Luar Negeri RI) 

Eksistensi museum harus mampu menguatkan nilai-nilai koleksi yang tersimpan. Pentingnya mentransformasikan sistem pengelolaan dan SDM museum. Agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman dan kompatibel dengan industri pariwisata global. Sistem pengelolaan museum harus bisa mengemas koleksi sehingga bisa mendongkrak segmentasi pasar, promosi serta nilai estetika dan ilmiahnya.

Langkah transformasi yang penting disegerakan adalah menyangkut sistem pengelolaan museum yang berbasis digital dan teknologi virtual yang berkembang pada saat ini. Transformasi sistem tersebut akan menunjang profesionalitas bagi edukator dan public relation museum. Selain itu sistem informasi yang andal akan menjadikan museum sebagai destinasi yang sangat potensial. Transformasi pengelolaan museum tentu saja tidak mengurangi atau menggangu fungsi dasar museum dalam konteks Museologi. Yang mencakup penelitian, konservasi atau pelestarian serta komunikasi yang merupakan aspek mediasi dengan masyarakat.

Fungsi dasar tersebut menempatkan museum sebagai lembaga non profit yang bertugas menyimpan, merawat, meneliti dan memamerkan koleksi. Tetapi pada era gelombang keempat sekarang ini yang ditandai dengan pertumbuhan industri kreatif yang luar biasa pesatnya, menempatkan museum sebagai pusat industri budaya. Juga merupakan tempat yang sangat ampuh sebagai sarana kontemplatif dan pemicu lahirnya daya dan karya kreatif. Sehingga makna yang terdalam dari museum bisa terwujud, yakni positioning museum sebagai inspirator dan motivator bagi warga bangsa dalam mengarungi persaingan global. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun