Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pesona Ekosistem Danau ISTN, Pemuliaan Air dan Menabung Hujan

16 Maret 2024   09:04 Diperbarui: 16 Maret 2024   09:11 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga terus bermekaran di tepian Danau ISTN (dok Prof Sundani)

Pesona Ekosistem Danau ISTN, Pemuliaan Air dan Menabung Hujan

Cuaca mendung terus menyelimuti langit di berbagai wilayah di Tanah Air. Hujan yang terus tumpah dari langit merupakan berkah Tuhan yang patut disyukuri. Curah hujan dengan berbagai intensitas mestinya ditabung untuk kehidupan yang berkelanjutan. Banyak cara menabung hujan, seperti adanya danau, situ, embung, kolam retensi hingga bendungan.

Ironis, hujan yang menjatuhkan air suci dan mensucikan justru kerap dibenci dan dicaci maki. Karena bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi. Padahal bencana banjir dan tanah longsor justru lebih banyak karena faktor kerusakan lingkungan dan ketidakmampuan bangsa untuk menata dan membanggun infrastruktur pengairan yang memadai berbasis ilmu hidrologi.

Keniscayaan, air sebagai sumber daya alam yang merupakan zat sumber kehidupan itu mestinya ditabung dan "diiwit-iwit" penggunaannya dengan teknik hidrologi dan visi lingkungan yang berkelanjutan.

Ekosistem Danau ISTN (dok Prof Sundani)
Ekosistem Danau ISTN (dok Prof Sundani)

Kampus dan Pemuliaan Air

Jangan sampai negeri ini kehilangan paham, ilmu dan kearifan tentang air. Faham atau ideologi pemuliaan air dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara pandang positif segala sesuatu tentang air yang dibakukan dalam kaidah ilmu hidrologi. Di lembaga pendidikan ilmu tentang hidrologi dan aspek luasnya mesti dikuatkan. Perlu Gerakan agar masyarakat tidak semakin cenderung sewenang wenang terhadap air dan siklusnya.

Banyak cara untuk memuliakan air dan menjaga ekosistem agar lestari. Penulis sempat diskusi dengan seorang akademisi yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Institut Sains dan Teknologi Nasional, yakni DR. Rivira Yuana.

Saya biasa panggil perempuan berdarah Minang ini dengan sebutan "Mbak Uni". Sosok yang sangat bersemangat Ketika bicara masalah lingkungan hidup, terutama terkait dengan eksistensi Situ yang masyarakat sudah terbiasa dengan sebutan Danau ISTN.

Rivira Yuana, Warek ISTN bidang transformasi (dok Rivira)
Rivira Yuana, Warek ISTN bidang transformasi (dok Rivira)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun