Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pilot dan Kopilot Tertidur, Beban Kerja Bermasalah?

10 Maret 2024   11:05 Diperbarui: 10 Maret 2024   11:06 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prosedur sleep apnea misalnya, FAA telah mensyaratkan diagnosa dengan pemeriksaan laboratorium tidur di malam hari. Sedangkan untuk menilai perkembangan vitalitas dan kantuk, dilakukan pengamatan Maintenance of Wakefulness Test (MWT) di laboratorium tidur pada siang hari.

Pilot sedang melakukan tes kesehatan sebelum terbang (sumber : health.grid.id )
Pilot sedang melakukan tes kesehatan sebelum terbang (sumber : health.grid.id )

Pihak KNKT tetap mengklasifikasikan insiden Batik Air sebagai kategori insiden 'serius'. Akibat insiden tersebut, KNKT mengeluarkan rekomendasi keselamatan untuk mengantisipasi hal yang sama apabila terjadi di kemudian hari. Beberapa kasus kecelakaan pesawat terbang disebabkan pilot mengalami kelelahan karena bekerja melebihi jam terbang maksimum. 

Kondisi bisnis transportasi udara yang sedang melakukan pemulihan mendorong perusahaan penerbangan menggenjot produktivitas sebesar-besarnya tetapi kurang memperhatikan postur dan rasio tenaga kerja profesional terutama bagi pilot, kopilot dan teknisi. Akibatnya keselamatan penerbangan tergerus oleh beban kerja pilot yang kurang proporsional.

Kondisinya semakin serius, karena selain kekurangan teknisi juga kekurangan pilot. Bahkan Pihak Federasi Pilot Indonesia (FPI) menyatakan bahwa cukup banyak pilot yang terpaksa melanggar batas maksimal jam terbang yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. Sebagai catatan, batas maksimal jam terbang pilot adalah 30 jam per minggu, 110 jam per bulan, dan 1.050 jam per tahun. Namun, faktanya banyak pilot yang melanggar ketentuan ini.

Selain itu perusahaan penerbangan yang tengah mengembangkan usaha secara progresif mestinya sungguh-sungguh memenuhi standar dengan rasio 1:4, yakni setiap 1 pesawat harus menyediakan 4 pilot dan 4 kopilot. Langkah untuk menggenjot produktivitas SDM penerbangan dengan cara melebihi beban kerja alami bisa berakibat fatal.

 Sejarah telah menunjukkan bahwa perusahaan penerbangan di Amerika Serikat, Pan Am mengalami kebangkrutan karena salah dalam mengelola beban kerja karyawannya. Banyak karyawan Pan Am terutama pilot dan teknisinya yang mengalami stress atau depresi akibat beban kerja dan budaya perusahaan yang hanya menggenjot produktivitas.

Profesi pilot berisiko tinggi dengan tanggung jawab yang amat besar karena menyangkut keselamatan banyak orang. Oleh sebab itu faktor kesamaptaan menyeluruh ( total fitness) merupakan syarat wajib bagi pilot yang akan menjalankan tugasnya. 

Pada prinsipnya kesamaptaan menggambarkan kemampuan fungsional seseorang dalam menjalankan tugasnya tanpa menimbulkan kelelahan atau gangguan psikis yang berarti, dan masih memiliki kemampuan untuk mengatasi kesukaran yang datang tiba-tiba pada dirinya.

Pentingnya membenahi profesionalitas pilot, awak kabin, teknisi dan pengatur lalu lintas penerbangan sehingga bisa mengeliminir kasus-kasus beban kerja yang berlebih serta kasus pemakaian narkoba dan alkohol. Juga pembenahan terhadap klinik kesehatan awak pesawat di seluruh bandara negeri ini. Klinik kesehatan sebaiknya berkoordinasi dengan BNN untuk melakukan general medical check up yang ditunjang dengan laboratorium. Sehingga bisa mencegah awak pesawat pengguna narkoba.

Untuk menjamin keselamatan penerbangan, pesawat harus diterbangkan orang yang berlisensi atau yang kompeten melalui training dari approved school, karena tidak ada pilot license yang hanya dapat dibeli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun