Paling tidak platform yang berupa pengembangan berbagai bentuk kompetisi sebagai bagian dari manajemen talenta, penguatan karakter, inspirasi prestasi dan keunggulan SDM muda.
Berdasarkan Global Innovation Index pada 2021, Indonesia meraih peringkat 87 dari total 132 negara. Critical mass talenta riset dan inovasi Indonesia masih terbatas dan belum banyak menghasilkan output riset yang signifikan.
Saat ini hanya 58 Warga Negara Indonesia (WNI) terdaftar dalam Top 2 Percent World Ranking Scientists, sementara Malaysia berhasil menorehkan hingga 388 nama peneliti.
Berdasarkan data Puspresnas, dari 52 juta milenial yang eligible untuk mengikuti berbagai ajang talenta di satuan pendidikan pada tahun 2019/2020 terdapat 1,9 juta peserta ajang talenta/prestasi di tingkat kabupaten/kota.
Seiring dengan meningkatnya tahapan kompetisi, jumlah talenta yang lolos hingga prestasi puncak tingkat dunia hanya sebanyak 244 orang (0,01 persen).
Statistik tersebut mengindikasikan bahwa MTN perlu menjadi instrumen untuk meningkatkan kesempatan bibit talenta dalam berkompetisi, yang ditandai dengan jumlah event yang diselenggarakan dan jumlah peserta. Selain itu juga meningkatkan efisiensi proses pembinaan talenta.
Desain besar Manajemen Talenta Nasional membutuhkan landasan budaya dan platform untuk mewujudkan ekosistem pembinaan talenta. Pentingnya basis data terpadu, kerangka regulasi, pemetaan kebutuhan dan ketersediaan talenta, dan inisiasi kebijakan terobosan.
Platform juga harus mampu menjadi Basis Data Terpadu MTN merupakan suatu sistem yang memadukan empat Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT), yaitu SIMT Peserta Didik, SIMT Riset dan Inovasi, SIMT Seni Budaya, dan SIMT Olahraga.
Hikmah Besar Kasus Ahmed Mohamed
Talenta nasional bidang riset dan inovasi mesti dikembangkan terhadap murid sekolah dasar dan menengah. Landasan pengembangan itu adalah kecintaan siswa terhadap siswa murid sekolah dasar dan menengah terhadap Pelajaran IPS, IPA dan Matematika.