Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayo Olah Tawa, Tak Perlu Pakai Gas Dinitrogen Oksida

24 Februari 2024   08:43 Diperbarui: 24 Februari 2024   08:55 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penggunaan gas tertawa ( sumber hellosehat.com)

Ayo Olah Tawa, Tak Perlu Pakai Gas Dinitrogen Oksida

Tiada hari tanpa olah tawa. Olah tawa atau olah tertawa sama pentingnya dengan olahraga, bisa menyehatkan jiwa dan raga. Organisasi pemerintah, perusahaan hingga Lembaga pendidikan membutuhkan generator humor. 

Setiap hari mesti diwarnai dengan kejenakaan, jadi buat apa penetapan hari komedi ? Dunia sedang membutuhkan pabrik tertawa, namun tak perlu pakai gas Dinitrogen Oksida. Bisa saja gas yang memiliki efek membuat penderita depresi bisa tertawa, namun jenis tawa tersebut artifisial alias palsu. Sedang tertawa tulus atau tertawa lepas mekanismenya merupakan misteri jiwa. Betapa berharga jika kita masih bisa tertawa tulus.

Frustrasi sosial merebak di mana-mana. Pekerja banyak yang dilanda depresi karena daya beli semakin lemah dan ancaman pemutusan hubungan kerja. Tidak hanya kaum pekerja yang resah gelisah. Para pengusaha setiap saat didera rasa was-was dampak ketidak pastian dan ancaman krisis dunia. Mereka galau dengan biaya produksi dan operasional yang kian tinggi. Diperparah dengan daya beli masyarakat yang kian merosot.

Ilustrasi penggunaan gas tertawa ( sumber hellosehat.com)
Ilustrasi penggunaan gas tertawa ( sumber hellosehat.com)

Generator humor telah menjadi trend global, terutama di korporasi yang sudah mapan. Warga dunia butuh transformasi budaya kerja dari yang serba kaku dan terburu waktu, menjadi ruang atau situasi kerja yang nyaman dan mampu berbagi emosi serta empati dari para pemimpin yang diwarnai dengan humor segar.

Perlu media skala perusahaan yang bisa membangkitkan motivasi dan sinergi lewat program laughter days. Media itu bisa berupa olah ketawa, semacam olahraga tetapi diwarnai dengan guyonan bersama, melucu bersama, "gila-gilaan" bersama dengan iringan lagu yang dinamis dan menggoda.

Program itu semacam work out tetapi lebih terfokus kepada terapi psikologis yang membangkitkan gairah hidup dengan terapi olah tawa. Jika selama ini workout dirancang untuk memberikan kesempatan kepada karyawan guna memberikan masukan berkaitan dengan solusi untuk meningkatkan operasi harian, maka laughter days dimaksudkan untuk melepaskan depresi dan memompa motivasi dengan metode ketawa-ketiwi.

Warkop DKI legenda industri humor ( Sumber KOMPAS id ) 
Warkop DKI legenda industri humor ( Sumber KOMPAS id ) 

Industri Humor

Program laughter days perusahaan tidak harus mendatangkan pihak dari luar, tetapi cukup mendayagunakan potensi dari dalam. Para CEO, manajer, hingga supervisor perusahaan hendaknya bisa mengisi program laughter days dengan humor-humor segar yang mencerdaskan. Pada era disrupsi sekarang ini humor atau kejenakaan merepresentasikan salah satu bentuk kecerdasan yang tinggi.

Pakar psikologi industri menyatakan bahwa humor merepresentasikan aspek ide dan pemikiran yang cemerlang. Terapi olah ketawa terhadap karyawan yang dilakukan secara teratur bisa melahirkan situasi ceria, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan kolaborasi yang lebih besar.

Begitu pentingnya program laughter days atau olah tawa bagi perusahaan sampai-sampai Madan Kataria, seorang pakar ketawa membuat buku dan video yang cukup laris. Bukunya yang berjudul Laughter for No Reason menjelaskan dasar-dasar dari Yoga ketawa serta teori dan ilmu pengetahuan yang mendukungnya.

Perusahaan multinasional pada musim semi mendukung penyelenggaraan event World Laughter Day yang diselenggarakan setiap tahun pada minggu pertama bulan Mei. Dengan event itu bisa di eksplorasi nilai-nilai kebajikan dari olah ketawa.

Terapi tertawa ( sumber Yoga Ketawa Indonesia via KOMPAS id
Terapi tertawa ( sumber Yoga Ketawa Indonesia via KOMPAS id

Nilai-nilai kebajikan itu antara lain terlihat dalam riset yang dilakukan oleh Lee Berk dari Centre of Neuroimmunology di Fakultas Kedokteran Loma Linda menunjukkan bahwa tertawa dapat menurunkan hormon-hormon stres dan meningkatkan sistem kekebalan. Juga riset dari Robert Provine tergambar dalam bukunya yang berjudul Laughter: A Scientific Investigation memberikan suatu penjelasan yang mendalam tentang antropologi dan biologi ketawa.

Ketawa mengandung manfaat aerobik. Juga bisa mengaktifkan sistem saraf otak, meningkatkan kecepatan jantung, memompa darah ke dalam organ-organ tubuh bagian dalam. Provine juga menjelaskan bahwa kinerja atau denyut jantung dalam waktu sepuluh menit dengan mengayuh mesin olahraga setara dengan satu menit olah ketawa yang lepas. Belahan otak kanan manusia memainkan peran yang sangat penting dalam merespon humor. Berhati-hatilah, ketika anda tidak senang dengan humor ada kemungkinan sistem belahan otak kanan anda telah rusak.

Dunia perlu industri ketawa dalam arti yang sebenarnya, bukan pabrik gas tertawa atau dinitrogen oksida dapat menimbulkan perasaan euforia, dan sudah digunakan dalam dunia medis untuk membuat pasien gangguan jiwa seperti depresi bisa nyaman atau rileks saat menjalani tindakan medis.Kini peneliti menemukan bahwa senyawa kimia ini dapat meredakan depresi pada pasien yang resisten terhadap pengobatan lain.

Peneliti menemukan, peserta dalam uji klinis yang menderita depresi tahap awal mengalami gejala yang lebih ringan setelah dua minggu menghirup campuran gas tertawa dan oksigen selama satu jam, lapor Live Science.Selain itu, studi ini juga menunjukkan bahwa gas tawa tidak menimbulkan efek apa pun pada peserta studi apabila diberikan dalam jumlah sedang. Nampaknya pihak kepolisian tidak perlu repot-repot membawa senjata dan gas air mata untuk menghadapi aksi unjuk rasa atau kerusuhan suporter dan pemain sepak bola, penangan cukup pakai gas ketawa saja.

Analisis untuk tertawa tulus dan tertawa palsu (Sumber : frontiersin.org)
Analisis untuk tertawa tulus dan tertawa palsu (Sumber : frontiersin.org)

Budaya Tertawa Tulus

Pada saat ini ikwal kejenakaan atau humor punya peran yang amat penting terkait dengan masalah etos kerja dan Kesehatan jiwa. Masalah itu sulit ditingkatkan tanpa melalui rekayasa kebudayaan. Rekayasa itu bisa membentuk pekerja untuk bekerja keras dan cerdik. Serta membentuk sikap positif pekerja yang selalu berusaha untuk maju.

 Menumbuhkan budaya tertawa tulus tidak identik dengan mencetak banyak pelawak atau komedian di televisi, media sosial atau tempat hiburan. Karena banyak komedian yang cara melawaknya asal-asalan alias ngawur dan sering mengejek kekurangan fisik orang lain. Masih banyak komedian yang norak dan kurang cerdas dalam memproduksi humor. Sebagian besar komedian saat ini kemampuannya masih sekedar asal ngoceh dan berceloteh sekenanya. Masih belum banyak yang mampu memproduksi humor yang substansial.

Ikwal tertawa mendapat perhatian yang cukup besar dalam bentuk penelitian terkait kinerja otak manusia. Seperti yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang terus melakukan riset mengenai kebiasaan tertawa dan fungsi otak.

Secara ilmiah tertawa lepas atau tertawa tulus sangat berbeda efek dan maknanya dengan tertawa palsu. Tertawa lepas sangat berguna untuk menyehatkan jiwa, memompa motivasi diri, terapi penyembuhan jasmani dan rohani, serta obat pengusir stress atau depresi yang paling ampuh. Tertawa lepas bisa dideteksi secara ilmiah, begitu pula dengan tertawa palsu. Efek dari gas ketawa juga digolongkan dengan tertawa palsu.

Duchenne ahli Neurologis  (sumber : frontiersin.org )
Duchenne ahli Neurologis  (sumber : frontiersin.org )

Tertawa lepas atau senyuman sejati oleh pakar psikologi Ekman disebut dengan istilah tertawa Duchenne. Istilah tersebut berasal dari nama seorang ahli Neurologis dari Prancis yakni Duchenne de Boulogne. Pakar itu berhasil  menemukan teori yang menyatakan bahwa senyuman yang tulus melibatkan secara simultan dua otot wajah , yakni otot zygomatic major, yang memanjang dari tulang pipi dan mengangkat sudut-sudut mulut. Dan yang kedua bagian luar dari otot orbicularis oculi, yang mengelilingi mata, dan terlibat dalam menarik ke bawah alis mata dan kulit di bawah alis mata, dan menarik ke atas kulit di bawah mata, dan mengangkat pipi-pipinya.

Tertawa atau senyuman yang artificial atau palsu hanya melibatkan otot zygomatic major. Duchenne menyimpulkan bahwa emosi dari kesenangan yang jelas diekspresikan pada wajah oleh kontraksi gabungan antara otot zygomatic major dan orbicularis oculi.Yang pertama sekedar mematuhi keinginan kita, namun yang kedua hanya bisa dimainkan karena emosi-emosi yang menawan oleh misteri jiwa. Misteri inilah yang mekanismenya sangat unik. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun