Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sistem Informasi KPU dan Masalah Data akibat Keragaman Aplikasi

15 Februari 2024   17:44 Diperbarui: 15 Februari 2024   17:46 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sirekap ( sumber : KOMPAS.TV )

Sistem Informasi KPU dan Masalah Data Akibat Keragaman Aplikasi

Tata Kelola Sistem informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024 banyak mengalami gugatan publik.

Pakar hukum kepemiluan Universitas Indonesia, Titi Anggraini mendesak kepada KPU agar segera mengatasi masifnya kesalahan input data perolehan suara capres-cawapres dan pileg di dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Kesalahan input itu menimbulkan "inflasi suara" capres-cawapres, karena data numerik Sirekap menampilkan jumlah yang jauh lebih besar daripada yang tercatat di formulir C1 plano di TPS.

Tak kurang dari Onno W Purbo, pakar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam akun sosmednya menyatakan perlu audit teknologi, hingga audit source code terkait dengan sistem informasi KPU, khususnya untuk aplikasi Sirekap. Carut marut Sirekap dan input data yang sulit dilakukan dan adanya penyimpangan pembacaan data oleh mesin Optical Character Recognition (OCR) semakin menjatuhkan kredibilitas sistem informasi KPU.

Tata kelola Sistem Informasi KPU dan masalah data akibat keberagaman aplikasi terus terjadi dari pemilu ke pemilu. Teknologi pemilu belum memiliki keandalan dan belum diaudit secara benar, sehingga tingkat kepercayaan publik semakin merosot.

Carut marut tata kelola SI KPU mestinya tidak terjai jika komisioner KPU memahami Visi dan Misi KPU terkait landasan pengembangan Grand Design Sistem Informasi (GDSI) KPU. Dalam buku GDSI KPU, Sistem Informasi (SI) harus dapat mendukung penuh Visi KPU yakni untuk menjadi penyelenggara pemilihan umum yang independen, non partisan dan imparsial, dan profesional sehingga hasil kerjanya dipercaya oleh semua pihak, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Sistem informasi akan menjadi lensa yang akan memproyeksikan Visi dari KPU. Dengan dukungan teknologi informasi, KPU akan mampu melaksanakan misi yang diembannya sesuai dengan visinya agar terwujudnya Pemilihan Umum secara lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat seluas-luasnya atas dasar prinsip demokrasi, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan beradab.

Karena Misi SI KPU dalam GDSI dibuat sekitar tahun 2002, maka perlu transformasi sesuai dengan kemajuan teknologi terkini. Misi yang sudah ditransformasikan menjadikan KPU lebih accountable dalam menjalankan misinya dengan memanfaatkan dukungan teknologi informasi.

Selain itu mampu memanfaatkan teknologi informasi yang appropriate, cost-effective,terkoordinasi, inovatif, dan berdaya-guna untuk meningkatkan efektivitas operasional dan layanan publik KPU.

Uji Coba Sirekap ( KOMPAS/HERU SRI KUMORO)
Uji Coba Sirekap ( KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun