Dan jangan lupa bahwa faktor humor atau komedi yang disisipkan dalam siklus pertandingan sepak bola sangat ampuh untuk meredam emosi sekaligus pembangkit sikap sportifitas.Kemurungan akibat kekalahan pertandingan bisa ditransformasikan menjadi gelak tawa yang menyehatkan jiwa raga.
Anies Baswedan dalam artikel-artikel dan buku-buku karyanya terlihat memiliki pemahaman tentang budaya kosmopolitan. Menurut Schein budaya ada dalam tiga tingkat, yakni artifact, espoused values atau nilai-nilai yang didukung dan underlying assumptions atau asumsi yang mendasari.Â
Tiga elemen budaya itulah yang harus direkayasa untuk mewujudkan kemajuan bangsa.
Masalah kebudayaan menjadi hal yang strategis bagi perjalanan bangsa ke depan.Terutama usaha untuk menumbuhkan budaya inovasi sebagai kunci persaingan bangsa kedepan. Oleh sebab itu pentingnya strategi kebudayaan yang fokus terhadap budaya inovasi.Â
Termasuk inovasi bidang olahraga, yakni untuk seluruh cabang olahraga yang ada. Menumbuhkan budaya inovasi jangan hanya bersifat seremonial. Kegiatan inovatif sebaiknya dilakukan oleh masyarakat luas dalam bentuk yang bervariasi.
Pada prinsipnya sumber inovasi, baik itu produk atau proses merupakan proses belajar (learning). Dalam konteks ekonomi makro, learning itu sebagai salah satu komoditas ekonomi yang penting sementara prosesnya dapat terjadi melalui berbagai mekanisme baik secara perorangan, kelompok maupun kelembagaan.Â
Agar rakyat mampu melakukan kegiatan inovatif di segala bidang maka harus ada upaya meningkatkan kemampuan ilmu dan teknologinya yaitu dengan memperkuat kapasitas learning-nya.Â
Jadi, aliran informasi dan knowledge dari sumber-sumber ilmu dan teknologi ke masyarakat perlu terus menerus difasilitasi lewat wahana pendidikan formal maupun yang berupa pendidikan non formal.Termasuk pendidikan untuk suporter sepak bola. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H