Kartu Prakerja sudah menunjukkan kegagalan metode,salah sasaran, modus korupsi dan menimbulkan pesimisme serta kekecewaan publik.
Indonesia dengan jumlah angkatan kerja yang sangat besar membutuhkan platform terkait dengan lapangan kerja. Terutama bagi fresh graduate yang sedang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Anehnya, kebutuhan diatas justru ditangkap oleh startup asing yang membuat platform karier.Â
Startup tersebut adalah Glints asal Singapura. Lantas Dimana peran Kementerian Tenaga Kerja selama ini. Kenapa peran strategis justru diambil alih oleh pihak asing.
Ironisnya, perusahaan asing pengembangan karier yang didirikan oleh tiga anak muda Singapura berusia 22 tahun. Ketiganya memiliki tujuan untuk membantu pemuda yang tengah mencari pekerjaan untuk bisa lebih mengembangkan dirinya serta mendapatkan lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Menurut Chief Executive Officer Glints Oswald Yeo, karya ciptanya bukan hanya sebuah platform yang khusus untuk membantu mencari pekerjaan. Tetapi, lebih untuk membantu anak muda mengembangkan dirinya. Karenanya, dalam platform juga menyediakan layanan live career consultations.
Melalui fitur tersebut, para pencari kerja dapat berkonsultasi seputar karir. Misalnya bagaimana membuat CV yang menarik, hingga tips untuk menjawab pertanyaan pada wawancara kerja yang pertama.Platform tidak hanya menyediakan informasi lowongan pekerjaan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk magang, pelatihan kerja paruh waktu, dan lain-lain. Ada pula fitur lain yang membantu kandidat untuk mengetahui skill apa saja yang harus dimiliki agar cocok dengan satu lowongan pekerjaan tertentu. (TS)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H