Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Serikat Pekerja Mengajari Bung Karno Buat Pabrik Baja

14 Januari 2024   16:27 Diperbarui: 14 Januari 2024   16:30 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serikat Pekerja yang usianya lebih tua dari usia republik ini oleh rezim orde baru dihancurkan dan diberi stigma sebagai alat komunis. Padahal organisasi Serikat Pekerja yang eksis jauh sebelum Indonesia merdeka memiliki warna ideologi yang berbeda-beda. Diantaranya berafiliasi dengan organisasi Islam seperti Syariat Islam, NU, Muhammadiyah, Persis. Ada juga yang berafiliasi dengan Partai Komunis dan Sosialis. Ada juga yang berafiliasi dengan Partai Nasionalis. Rezim Soeharto berhasil menghancurkan serikat pekerja/buruh dan menjadikan organisasi pekerja tunggal yang pengurusnya ditunjuk oleh penguasa. Selama kekuasaan Soeharto organisasi Serikat Pekerja diberangus. Buruh ditindas habis-habisan hingga terjadilah kasus pembunuhan tokoh buruh Marsinah oleh aparat.

Baru pada saat BJ.Habibie menjadi Presiden RI, organisasi serikat pekerja dibangkitkan kembali. Dimulai dengan pemberlakuan konvensi ILO tentang kebebasan berserikat. Langkah Habibie dilanjutkan dengan pembuatan UU tentang Serikat Pekerja.

Habibie adalah Presiden yang sangat paham dengan gerakan Serikat Pekerja. Karena beliau memiliki latar belakang pekerja industri di Jerman. Terkait dengan dunia ketenagakerjaan yang notabene adalah SDM bangsa.BJ. Habibie menekankan program vokasional atau kejuruan yang berbasis apprentice untuk membangunkan nilai tambah local bagi para pekerja. Menurutnya program vokasional berbasis apprentice adalah kunci suksesnya industrialisasi di negara maju.

Apprenticeship diadopsi BJ Habibie dari Jerman merupakan sistem pendidikan kerja, yang mengkombinasikan pelatihan di tempat kerja dengan pembelajaran berbasis di sekolah, terkait kompetensi dan proses kerja yang ditentukan secara khusus. Durasi apprenticeship biasanya lebih dari satu tahun dan bahkan di beberapa negara berlangsung selama empat tahun. Pendekatan organisasi buruh sedunia ILO untuk apprenticeship adalah mekanisme pembelajaran canggih atas dasar saling percaya dan kerjasama antar pemangku kepentingan.

Langkah yang pernah ditempuh BJ Habibie sangat relevan dengan kondisi saat ini. Program apprenticeship terus berkembang hingga kini dan menjadi strategi utama organisasi serikat pekerja di Jerman saat ini yang tengah menghadapi era Industri 4.0. Organisasi Serikat Pekerja di Jerman seperti IG Metal Jerman menyatakan bahwa industri 4.0 telah menjadikan proses produksi menuntut adanya smart factory dan smart products yang membutuhan apprenticeship .

Seperti diketahui, IG Metal merupakan Serikat Pekerja di Jerman yang menaungi beberapa sektor pekerjaan antara lain pekerja elektronik, logam, penerbangan dan otomotif.

Dikalangan Serikat Pekerja, sosok BJ Habibie pantas dinobatkan sebagai Bapak Serikat Pekerja Indonesia, karena sejarah telah mencatat bahwa ia yang meletakkan pondasi kebebasan berserikat bagi pekerja di Indonesia. Perjuangan Habibie muda saat berkiprah di luar negeri, khususnya saat belajar dan bekerja di Jerman telah banyak melihat dan merasakan langsung tatanan dan gerakan Serikat Pekerja industri di sana. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun