Transformasi Wisata VulkanologiÂ
Ada hikmah besar atas terpojoknya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat akibat tragedi tewasnya 24 pendaki akibat erupsi Gunung Marapi (3/12/2023).Â
Jenis wisata vulkanologi prospeknya cukup bagus asalkan penyelenggara dan wisatawan mengenal gunung api dengan baik. Saat muncul tanda-tanda bahaya, mitigasi risiko seharusnya lebih ketat, termasuk pengawasan yang intensif dan pertimbangan izin dengan mempertimbangkan tingkat risiko.
Erupsi merupakan pemandangan paling menarik dan indah ketika mendaki gunung yaitu melihat atraksi gunung api saat meletus sambil menjaga keselamatan diri. Berbasis mitigasi bencana, geowisata erupsi itu juga harus dilengkapi dengan berbagai kesiapan pihak pengelola. Misalnya jalur evakuasi dan mitigasi bencana perlu diperjelas, dan peta bahaya bencana gunung api harus diperbarui.
Perlu transformasi wisata Vulkanologi yang dilengkapi dengan platform digital yang cerdas berbasis geospasial dan aspek augmented reality. Dengan platform ini wisatawan dan pendaki gunung bisa mendalami perilaku gunung berapi dalam berbagai case atau peristiwa.Seperti mekanisme erupsi, peta geologi tiga dimensi lereng hingga puncak gunung. Kondisi Gunung berapi yang dalam kondisi.
Bentuk transformasi yang tepat adalah dibuatnya gedung teater dan museum seperti yang ada di Gunung Kelud Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Namun, yang ada di Gunung Kelud perlu dimodernisasi dengan teknologi terkini seperti memakai teknologi virtual reality. Juga perlunya drone untuk menyajikan video real time kepada wisatawan yang bisa menunjukkan bagian-bagian gunung berapi langsusng pada hari kunjungan itu.Juga dilengkapi dengan platform digital.
Museum Gunung Kelud adalah museum khusus yang memberikan informasi geologi tentang Gunung Kelud. Di dalam museum, pengunjung diberi tontonan berupa film dokumenter yang menampilkan keindahan Gunung Kelud dan bencana letusannya. Bangunan teater dan museum bersebelahan dengan pintu masuk Taman Wisata Gunung Kelud.
Sebaiknya platform tidak sekedar berbentuk website atau aplikasi yang bersifat database ilmiah semata. Tetapi merupakan sistem informasi yang cerdas berbasis geospasial dan aspek augmented reality. Contoh platform yang sangat ideal yang patut dicontoh adalah milik Smithsonian. Smithsonian telah merancang platform Global Volcanism Program yang memanfaatkan Google Earth sebagai sistem informasi gunung berapi yang ada di seluruh dunia dengan profil dan keunikannya masing-masing.
Selama ini pemantauan aktivitas gunung berapi dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Badan Geologi, dan Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pemantauan dapat memberikan rekomendasi apakah kawasan itu masih boleh untuk wisata atau harus ditutup total.Â