Sehingga spesifikasi sistem dan peralatan militer yang dilibatkan secepatnya bisa diklarifikasi sehingga bisa cepat memulai operasi. Optimasi tanggap darurat bencana yang melibatkan kekuatan militer antar negara memerlukan platform bersama. Hal itu untuk memudahkan operasi dan berbagi informasi untuk membantu negara yang terkena bencana alam. Terutama dalam melibatkan berbagai peralatan militer.
Optimalisasi juga untuk mencari metode mempersingkat durasi penyelamatan korban bencana alam. Pengalaman penanganan bencana di negeri ini menunjukkan acapkali durasi atau waktu pengerjaan justru terkendala oleh banyaknya sukarelawan yang kurang atau tidak punya keterampilan mengoperasikan peralatan dan mesin.
Ancaman bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor saat ini cukup besar. Bencana tersebut bisa menyebabkan terputusnya jalur transportasi akibat jembatan rusak hingga badan jalan amblas. Perlu penanganan yang cepat untuk mengatasi blokade bencana alam. Sehingga aktivitas masyarakat dan roda pemerintahan bisa pulih lagi.
Korps Zeni Tulang Punggung
TNI AD tentunya menyadari bahwa rakyat hidup di negeri bencana. Dengan kondisi seperti itu harus mampu mewujudkan kesiapan menghadapi bencana secara nasional atau National Disaster Preparedness (NDP). Pengembangan personel dan alutsista TNI AD yang sedang dilakukan saat ini disertai dengan kemampuan operasi non-perang atau pertahanan nirmiliter seperti penanganan bencana alam.
Korps Zeni TNI AD menjadi tulang punggung untuk penanggulangan bencana alam. Korp ini memiliki kemampuan rancang bangun infrastruktur dalam kondisi darurat akibat bencana alam. Antara lain memiliki kemampuan untuk membuat jembatan darurat untuk menembus blokade bencana alam. Jenis jembatan yang cocok adalah jembatan Bailey dan jembatan Medium Girder Bridge (MGB). Jembatan Bailey adalah jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi yang mudah dipindah-pindah (movable). Selain itu juga mampu membuat utilitas publik seperti membuata sumur bor dan sanitasi dalam waktu singkat, memulihkan sistem telekomunikasi, fasilitas perawatan korban bencana, dapur umum dan lain-lain.
Jembatan MGB sangat tepat guna untuk mengatasi bencana alam. Struktur jembatan yang bersifat temporer dan portable inilah yang menjadikan jembatan panel bailey ini sangat dibutuhkan di daerah yang sulit dijangkau dan memerlukan penanganan yang cepat. Struktur jembatan Bailey mempunyai sistem panjang per-panel adalah 3,048 meter, dengan bentang jembatan adalah kelipatan dari panjang setiap panel.
Selain jembatan Bailey, Satuan Zeni juga memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memasang jembatan MGB. Yang merupakan teknologi jembatan darurat yang berasal dari Inggris. MGB merupakan jembatan taktis militer sedang yang berfungsi untuk menyeberangkan material maupun dukungan logistik yang pemasangannya sangat praktis dan mempunyai daya dukung yang besar dan mampu menahan beban yang melintas di atasnya dengan kapasitas 60 Ton.
Selain daya sanggah yang besar, MGB mudah dalam perawatan serta konstruksinya mudah dibongkar pasang. Karena reputasinya, jembatan MGB sudah banyak dipakai oleh angkatan bersenjata di seluruh dunia seperti Inggris, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu NATO lainnya.
Batalyon Zipur (Zeni Tempur) 9 Para/Kostrad yang bermarkas di Ujung Berung, Bandung Jawa Barat sangat berkompeten terkait jembatan MGB tersebut. Unit MGB mempunyai berat yang lebih ringan ketimbang jembatan Bailey dan lebih mudah diangkut serta dirakit dalam medan yang sulit.