Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Aviator dalam Pertempuran Udara Kampanye Pemilu

30 November 2023   10:15 Diperbarui: 30 November 2023   11:05 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uniknya pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memilih Marsekal Madya TNI (Purn.) Muhammad Syaugi sebagai kapten Timnas AMIN. Dalam konteks pertempuran udara, Syaugi memiliki predikat sebagai The Aviator alias komandan pertempuran udara yang sejati. Karena memiliki pengalaman panjang sebagai pilot pesawat tempur F-16 yang kecepatannya bisa mencapai 2.400 km/jam dan fisiknya mampu menahan G-Force sampai 9G. Sebuah kondisi yang sangat berat dan hanya mampu dihadapi oleh manusia super yang terpilih.

Eksistensi The Aviator dalam berbagai negara memiliki peran dan kisah yang menarik. Bagaikan kisah dalam film Top Gun yang dibintangi oleh Tom Cruise. Profesi sebagai The Aviator sangat istimewa dan membutuhkan banyak keahlian, seperti kemampuan memahami dan menguasai sistem pesawat, aerodinamika, navigasi dan meteorologi.Kebugaran fisik untuk menahan G-force yang amat tinggi dan kondisi yang amat menantang. Juga faktor kecepatan mengambil keputusan di bawah tekanan besar. Serta kemampuan memahami situasi sekeliling, melihat potensi risiko dan fokus pada tujuan misi.

Dalam konteks sebagai komandan perang kampanye Pemilu, tentunya filosofi dan karakter The Aviator sangat penting untuk mengkoordinasikan pertempuran udara dan darat.

Ada film terkenal dan telah meraih penghargaan tertinggi yakni "The Aviator" yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio. Dengan film ini kita bisa membayangkan tokoh yang berkecimpung di dunia penerbangan. Film yang dibuat dengan anggaran sekitar 100 juta dolar AS itu mampu menghasilkan perolehan kotor sedikitnya tiga kali dari biaya produksi setelah berhasil menyabet tiga penghargaan Golden Globe.

Dunia penerbangan memang identik dengan profesi pilot yang bergelut dengan teknologi canggih serta digandrungi oleh banyak wanita cantik. Demikian juga dengan lakon "The Aviator" versi Indonesia. Profesi pilot berisiko tinggi dengan tanggung jawab yang amat besar karena menyangkut keselamatan banyak orang.

Oleh sebab itu faktor kesamaptaan menyeluruh (total fitness) merupakan syarat wajib bagi pilot yang akan menjalankan tugasnya. Pada prinsipnya kesamaptaan menggambarkan kemampuan fungsional seseorang dalam menjalankan tugasnya tanpa menimbulkan kelelahan atau gangguan psikis yang berarti, dan masih memiliki kemampuan untuk mengatasi kesukaran yang datang tiba-tiba pada dirinya. Seorang pilot yang mengkonsumsi narkoba atau alkohol jelas tidak memiliki kesamaptaan dan terganggu secara fisik dan psikis.

Filosofi The Aviator sangat penting dalam dunia politik utamanya dalam kampanye pemilu yang esensinya adalah merebut kekuasaan secara konstitusional yang mengedepankan aspek kecepatan dan ketepatan dalam meraih simpati publik.

Keniscayaan bagi paslon Capres Cawapres plus parpol pendukungnya serta para caleg DPR RI maupun DPRD untuk senantiasa berkoordinasi dan bersinergi dalam pertempuran udara bersama Kapten pemenangan masing-masing paslon. Perlu mencari metode yang jitu untuk melakukan pemasaran politik. Perlu platform yang bisa berperan sebagai penetrasi di tengah masyarakat dengan kondisi sosial yang heterogen.

Pada era transformasi digital saat ini marketing parpol membutuhkan platform digital yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat. Untuk itu diperlukan platform yang bersifat hiperlokal yang kondisinya bisa transformatif dan inovatif sesuai dengan kemajuan TIK dan terpadu dengan media sosial. Mesti mampu menyediakan platform yang baik untuk persuasi dan kampanye serta membentuk wacana publik yang inklusif.

Kurang tepat jika para politisi saat ini menekankan aksi filantropi sebagai strategi kampanye. Aksi filantropis tersebut menjadi kurang efektif lantaran kurang berhasil mendefinisikan dengan jelas identitas uniknya dan memperkuatnya dengan integritas yang otentik untuk membangun citra yang kuat. Banyak kasus yang mempertontonkan aksi filantropi yang dilakukan praktisi parpol dampak sosio kulturalnya kurang efektif karena tidak value driven dan hanya berpengaruh dalam jangka pendek.

Pertempuran udara pada Pemilu 2024 mestinya bisa lebih artikulatif karena saat ini semakin banyak platform sosmed untuk kolaborasi. Pemilu 2024 makin berkualitas jika diakselerasi dengan pertempuran yang menerapkan konteks aspirasi, nilai-nilai dan human spirit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun