Indonesia memiliki komitmen kuat bahwa Israel adalah musuh bangsa karena melakukan penjajahan dan melakukan pendudukan di wilayah Palestina. Dalam event olahraga di dunia, semua negara sudah pasti memiliki garis politiknya masing-masing. Bahkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang menjadi haluan besar olahraga di negeri ini juga merupakan produk politik. Dalam olahraga politik itu pasti ada, namun mesti diletakkan dalam koridor sportifitas. Pertandingan olahraga kerap kali dianggap sebagai pertempuran atau peperangan. Sehingga perlu taktik dan strategi yang jitu.
Penyelenggaraan Piala Dunia Piala Dunia U17 FIFA 2023 di Indonesia yang berbarengan dengan aksi brutal Zionis Israel tentunya akan diwarnai dengan aksi-aksi dukungan rakyat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina di sekitar stadion yang menjadi event olahraga. Para steward dan panitia U17 hendaknya tidak bertindak konyol. Mereka mesti berlaku bijak dan jangan merampas atau melakukan tindakan yang tidak terpuji terkait dengan bendera Palestina dan atribut lainnya. Apalah artinya olahraga dibandingkan dengan kemanusiaan ? Olahraga tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Jika panitia terlalu represif maka rakyat juga tidak sudi menonton di stadion.
Pengurus PSSI jangan terlalu tunduk dengan rezim FIFA. Karena politik olahraga negara Indonesia yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa sangat jelas yakni olahraga adalah sarana perjuangan politik untuk mewujudkan persatuan dan solidaritas melawan penjajahan di muka Bumi. Melihat garis politik negara, mestinya pengurus PSSI tidak takut terhadap sanksi FIFA jika terjadi pengibaran bendera Palestina di dalam stadion dan di sekitar stadion olahraga.
Apalagi kondisi FIFA yang selama ini reputasinya jatuh terpuruk akibat skandal korupsi yang dilakukan oleh petingginya. Insiden penangkapan beberapa pimpinan FIFA di Zurich terkait korupsi, penyuapan hingga pemerasan telah mencoreng citra federasi sepak bola dunia. Penangkapan petinggi FIFA pernah dilakukan oleh FBI. Para pejabat FIFA itu dituduh melakukan pemerasan, penipuan dan pencucian uang yang melibatkan puluhan juta US dollar. Tuduhan yang dilontarkan diantaranya termasuk menerima suap untuk memberikan hak media dan pemasaran untuk turnamen sepakbola, menerima suap untuk mempengaruhi keputusan lokasi turnamen.
Publik berharap agar PSSI terlahir kembali sebagai organisasi perjuangan. Politik sepakbola adalah politik negara, bukan kepentingan sesaat pengurus PSSI saat pemilu. (TS)
Â