Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Frustrasi Sosial Merebak, Korban Miras Kian Banyak

31 Oktober 2023   17:02 Diperbarui: 31 Oktober 2023   17:02 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesta miras oplosan (sumber Freepik)

Perlu solusi cepat yang bertujuan untuk mengatasi pengangguran yang kian parah. Solusi tersebut sebaiknya berbentuk kursus vokasional atau sekolah kejuruan yang diperuntukkan bagi para penganggur dan pemuda putus sekolah. Program vokasiaonal jangan terlalu kaku seperti halnya sekolah kejuruan. Perlu dibuat semacam pendidikan luar sekolah tetapi materi ajarnya sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan jasa.

Perlu menggalakkan pendidikan vokasional atau kejuruan yang berbasis apprentice untuk mengatasi frustrasi sosial yang menjerumuskan remaja kepada dunia hitam dan mabuk-mabukan. Sebaiknya materi dan arah kurikulum berbasis dan bernilai tambah lokal . Dimana proses pengolahannya menggunakan teknologi dan inovasi sehingga memiliki harga yang lebih tinggi atau berlipat ganda jika dibandingkan dengan harga bahan bakunya.

Frustrasi sosial semakin menekan indeks kualitas manusia Indonesia yang tergambar dalam Pembangunan Manusia (IPM). Masih terpuruknya IPM di Indonesia terungkap dalam laporan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDP). Berdasarkan Laporan UNDP, IPM Indonesia berada di peringkat ke-110 dari 188 negara yang disurvei.

Masyarakat cenderung mengalami frustrasi sosial. Itu terjadi karena beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Antara lain faktor kemiskinan struktural, lonjakan pengangguran akibat sempitnya lapangan kerja, ketimpangan sistem pendidikan, dan kondisi harga kebutuhan pokok yang terus bergerak naik turun seperti rolling coaster.

Seorang yang terkena frustrasi dan depresi sangat mudah dipengaruhi untuk melakukan perbuatan teror. Interaksi kehidupan masyarakat kini sudah mirip petasan sumbu pendek yang gampang meledak. Berbagai segmen masyarakat menjadi cepat pemarah, kehilangan pikiran jernih membutuhkan layanan psikiatri yang lebih efektif.

Keniscayaan, agenda penting bangsa adalah mencegah dan antisipasi ledakan frustrasi sosial. Apalagi ketegangan elit politik sedang terjadi. Merebaknya frustrasi tidak hanya terjadi pada individu semata, melainkan sudah menjadi cerminan masyarakat. (TS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun