Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kondisi Air Tanah Sedang Sakit, Perlu Inovasi dan Vokasi Pengairan

29 Oktober 2023   07:43 Diperbarui: 29 Oktober 2023   07:47 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeriksaan sumur bor di sebuah hotel berbintang (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Kondisi Air Tanah Sedang Sakit, Perlu Inovasi dan Vokasi Pengairan

Kebijakan perizinan penggunaan air tanah yang ketat merupakan keniscayaan. Izin Air Tanah yang menjadi topik Kompasiana sangat relevan dengan masalah pengairan terkini. Penyedotan air tanah yang berlebihan oleh kalangan industri pengolahan serta hotel atau pengelola gedung bertingkat sangat mengganggu kebutuhan air untuk sanitasi masyarakat dan pengairan pertanian.

Mesti ada tindakan tegas terhadap industri dan pengelola gedung bertingkat yang ugal-ugalan menyedot air tanah tanpa memperhatikan kondisi geologi dan lingkungan hidup. Masih banyak pabrik dan hotel-hotel berbintang serta pemukiman elit yang sangat rakus mencuri air tanah yang sebenarnya merupakan hak dan hajat rakyat luas.

Dampak kerakusan dan ugal-ugalan di atas sangat mengerikan karena menyebabkan cekungan dalam tanah semakin menyebabkan rongga yang amat berbahaya jika terjadi gempa. Selain itu penyedotan besar-besaran juga menyebabkan permukaan tanah menjadi turun dan sumur penduduk terganggu.

Gerakan menabung air hujan dengan cara membuat sumur resapan atau biopori menjadi sia-sia jika penyedotan air tanah oleh kalangan industri tidak dikendalikan dengan baik. Sungguh ironis jika rakyat bersusah payah menangkap atau menabung air hujan tetapi pengusaha yang justru yang memanen.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pernah mengetengahkan kampanye yang bertema "Groundwater : Making The Invisible, Visible", kemudian tema tersebut diadaptasi oleh Indonesia menjadi tema nasional dengan istilah yakni; MANTAB. Singkatan dari Melestarikan Air Tanah Agar Berkesinambungan.

Sumber air tanah kini dalam kondisi "sakit" dan sarat masalah. Sayangnya kondisi tersebut belum sepenuhnya diakui dalam pembuatan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Dunia lewat PBB tak henti-hentinya menjelaskan peran vital air tanah dalam sistem air dan sanitasi, pertanian, industri, ekosistem, dan adaptasi perubahan iklim.

Perlu komitmen tertinggi negara bahwa mengeksplorasi, melindungi, dan menggunakan air tanah secara berkelanjutan akan menjadi inti untuk bertahan dan beradaptasi dengan perubahan iklim dan memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah.

Tidak banyak yang menyadari bahwa planet bumi telah mengalami degradasi atau penurunan kemampuan irigasi pertanian. Degradasi yang lebih parah lagi justru terjadi di Indonesia yang notabene merupakan negara agraris. Degradasi tersebut menyebabkan penurunan produksi pangan.

Kondisi Muka air tanah di negara negara produsen pangan besar seperti Tiongkok, India, dan Amerika Serikat menurun setiap tahun. Misalnya di wilayah Tiongkok sebelah utara setiap tahun terjadi penurunan air tanah yang sangat mengkhawatirkan. Kondisi diatas menyebabkan penurunan kemampuan irigasi pada wilayah pertanian yang banyak menggunakan pompa air tanah. Bersamaan dengan penurunan muka air tanah adalah peningkatan temperatur udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun