Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah Pemuda: Usung Perubahan dan Atasi Kerawanan Generasi Muda

28 Oktober 2023   07:02 Diperbarui: 28 Oktober 2023   08:08 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi pemuda di Gedung DPR (sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Pegitupun kondisi para pemuda Indonesia saat ini juga sangat mengkhawatirkan. Kekerasan oleh pemuda yang notabene adalah siswa sekolah kian marak. Sistem pendidikan nasional yang kian jauh dari pengajaran budi pekerti dan kegagalan sekolah membangun moralitas siswanya menyebabkan emosi siswa seperti mercon sumbu pendek bahkan sampai brutal. Kegagalan fungsi sekolah untuk menanamkan budi pekerti diperparah oleh adanya frustrasi sosial akibat masalah ekonomi dan sumpeknya kaum muda menghadapi kehidupan. Kondisinya semakin runyam karena peredaran jenis minuman keras ( miras ) beserta oplosannya kian meluas.Peredaran miras masih deras di tengah masyarakat.

Tak bisa dimungkiri, saat ini frustrasi sosial kian merebak dimana-mana. Para pelajar dan para pengangguran tidak berdaya menghadapi masalah yang menghimpit lalu melampiaskan semua itu dengan miras. Kini masyarakat dihimpit beban sosial yang berat, daya beli masyarakat kian melemah, lapangan kerja sulit didapat, harga-harga kebutuhan pokok terus menjepit, korupsi masih menggila hingga ke pemerintahan desa. Anak-anak muda merasa tidak punya harapan lagi. Masa depannya sudah terampas karena mereka tidak diberdayakan untuk menghadapi perubahan zaman.

Ilustrasi pemimpin penggerak Inovasi lewat Makerspace (sumber KOMPAS.id)
Ilustrasi pemimpin penggerak Inovasi lewat Makerspace (sumber KOMPAS.id)

Butuh Pemimpin Penggerak Inovasi

Saatnya pemuda bersatu mengusung perubahan di negeri ini. Negeri ini membutuhkan sebanyak banyaknya tokoh muda inovator untuk menuju kejayaan bangsa. Inovasi segala macam disiplin ilmu dan keanekaragaman budaya. Baik inovasi tingkat dunia maupun tingkat lokal yang memiliki arti strategis dalam kehidupan berbangsa.

Indonesia butuh pemimpin nasional penggerak inovasi dengan sasaran utama kaum pemuda. Solusi persoalan bangsa tidak cukup dengan pembangunan infrastruktur. Yang lebih penting adalah melahirkan berbagai macam inovasi dari dan untuk masyarakat.

Pemuda butuh program semacam Citizen Innovation Laboratory atau laboratorium inovasi warga yang pernah menjadi program unggulan di DKI Jakarta. Slogan "Membangun Kota dengan Gerakan Warga dan Inovasi" oleh Gubernur DKI Anies Baswedan telah mengedepankan partisipasi pemuda. Benih-benih kreativitas warga kota bisa tumbuh subur karena disertai dengan penguatan sistem inovasi.

Apalagi sistem inovasi dunia telah ditandai dengan kencangnya laju open innovation atau inovasi terbuka. Antara lain menjadikan hasil-hasil riset yang dilakukan oleh berbagai pihak bisa dikolaborasi dan digunakan oleh masyarakat secara mudah. Program penggerak inovasi DKI Jakarta searah dengan pemikiran Profesor Henry Chesbrough seorang pakar dari UC Berkeley. Dia telah melakukan riset panjang tentang open innovation di lembaga-lembaga riset dan perusahaan besar di Amerika Serikat. Dari riset tersebut dihasilkan beberapa buku kategori best seller. Salah satu bukunya berjudul "Open Business Models; How to Thrive in the New Innovation Landscape" sangat berguna untuk penggerak inovasi dan suburkan budaya inovasi di negeri ini. (TS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun