Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Bhakti RRI dan Urgensi Kanal Komunitas Perubahan Iklim

11 September 2023   06:53 Diperbarui: 11 September 2023   07:39 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RRI Digital ( dok SVARA Innovation )

Lebih lanjut Rivira yang merupakan perempuan asal Sumatera Barat ini menekankan bahwa Indonesia membutuhkan inovator yang mampu berimajinasi, berinovasi dan melihat dengan mata baru terkait pengembangan platform sebagai wahana strategis Society 5.0. Platform yang bisa membuahkan human spirit dan ekonomi berbasis co-creation (collaboration-creation). Sehingga potensi lokal Indonesia yang analog dengan zamrud khatulistiwa itu dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa terkelola dengan baik. Sehingga mendatangkan nilai tambah signifikan dan melahirkan sederet nilai-nilai human spirit yang mendunia.

Keniscayaan, RRI perlu dikembangkan dengan tahapan yang relevan dengan perkembangan zaman. Kini sudah ada RRI Digital yang mesti dilengkapi dengan teknologi yang menjadi tren dunia seperti penggunaan AI sebagai machine learning yang tidak pernah lelah untuk disuruh belajar terus menerus selama diberi input. Tentu saja algoritmanya harus terus di update untuk mengatasi kompleksitas.

Nantinya berita dan konten di RRI dalam bentuk text akan otomatis diubah ke audio oleh AI bisa menggunakan suara imitasi penyiar legend sepanjang diijinkan oleh yang bersangkutan. Dan sebaliknya berita-berita dalam bentuk audio bisa diubah menjadi text oleh AI dan formatnya sesuai dengan kode etik, ketentuan dan standar konten yang telah digariskan oleh Dewan Pers.

RRI Digital ( dok SVARA Innovation )
RRI Digital ( dok SVARA Innovation )

Dimasa mendatang RRI Digital berpotensi menjadi agregator konten dan platform komunitas yang terkemuka di negeri ini bahkan di level regional. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, dengan platform digitalnya RRI menjadi wahana yang tepat untuk mewujudkan metode co-creation karena portofolio profesi broadcasting di masa mendatang semakin bersenyawa dengan industri kreatif, gaya hidup,dan pariwisata.

Kata kunci dan narasi RRI Digital adalah Interaksi (Interactivity), Partisipasi (Engagement), dan Kolaborasi (Collaboration). Interaksi mengajak audiens untuk memberikan masukan saat siaran live maupun on-demand. Serta mendorong audien untuk memberikan komentar-komentar langsung pada saat acara sedang berjalan atau setelah menikmati konten-konten on demand dalam rangka perbaikan program/acara yang dibuat oleh RRI.

Partisipasi dalam arti bahwa konten kreator diberikan kesempatan untuk show off karya-karya kreatifnya baik berupa berita (news), podcast, vlog & film, musik dan playlist dan sebagainya. Kolaborasi berarti bekerjasama dengan berbagai komunitas via community leader dengan mewadahi kegiatan mereka via menyediakan kanal berbagai komunitas. Selain itu juga terdapat fitur baru yang tidak terlihat oleh masyarakat namun terobosan baru dan bermanfaat besar untuk bekerja dan kerjasama internal yaitu workspace platform dan online learning platform. Dalam Workspace platform terdapat berbagai fasilitas untuk monitor impact dan outcome (statistik), meeting online (vicon), menyimpan hasil kerja dan library (news, podcast, vlog, playlist, dll) pra tayang dan lain-lain.

RRI Digital ( dok SVARA Innovation )
RRI Digital ( dok SVARA Innovation )

RRI Peduli Masalah Perubahan Iklim

Tidak lama lagi RRI Digital akan dilengkapi dengan kanal komunitas yang terkait dengan perubahan iklim. Kanal Komunitas RRI pada prinsipnya adalah platform digital RRI sebagai media informasi dan komunikasi untuk komunitas dengan minat dan perhatian yang sama.

Isu perubahan iklim sudah menjadi topik yang diperbincangkan oleh dunia internasional termasuk oleh persatuan lembaga penyiaran publik di berbagai negara maju maupun berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun