Bagi AHY, ketika mengalami kekecewaan dan kegagalan bukan berarti segala sesuatunya telah selesai. Tetapi disanalah terdapat kesempatan yang mampu menjadikan diri dan partainya tangguh dan lebih kuat di masa yang akan datang, tentu jika disikapi dengan cara yang tepat.
Publik telah melihat bahwa AHY adalah pemimpin belia yang sangat visioner dan berani melakukan vivere pericoloso dalam membela kepentingan rakyat. Publik mencatat AHY adalah sosok pemberani, juga sering mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi.
Visi dan kapasitas kepemimpinan AHY terlihat saat meluncurkan buku berjudul Tetralogi Transformasi AHY. Peluncuran buku itu bertepatan pada hari ulang tahun AHY yang ke-45.Â
Buku yang memiliki empat volume itu berisikan kumpulan dari pemikiran serta gagasan strategis AHY saat dirinya masih menjadi perwira TNI hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat. Pada setiap volume buku itu menggambarkan transformasi waktu ke waktu sosok AHY.Â
Pada volume pertama, buku itu berisi perjalanan AHY saat menjadi prajurit TNI. Kemudian volume kedua berisi perjalanan saat AHY masuk ke kalangan civitas akademika dalam kapasitasnya sebagai Direktur Eksekutif di Yudhoyono Institute.Â
Buku ketiga menceritakan pemikiran dan juga apa yang diperjuangkan setelah menjadi politisi, dimulai dari pemilihan Gubernur di Jakarta, kemudian menjadi Komandan Kogasma pemenangan pemilu Partai Demokrat hingga menjadi Wakil Ketua Umum (Partai Demokrat). Dan terakhir volume keempat yakni sejak AHY diamanatkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Membaca keempat volume bukunya AHY itu, publik banyak yang berpendapat bahwa AHY memang sangat pantas menjadi calon wakil presiden dalam pemilu 2024. Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY bangga sekaligus terharu atas ketegaran, kesetiaan, soliditas, dan solidaritas seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat dalam menghadapi ujian dan tantangan. AHY berterima kasih karena itu semua yang telah membuat perahu besar ini tetap kokoh di tengah tengah badai.
Dalam pidato politiknya AHY menekankan berpolitik secara beretika. Cara tidak boleh menikam tujuan, cara juga harus dijiwai oleh tujuan, begitu pula sebaliknya. Ini adalah pandangan pemimpin besar Mahatma Gandhi yang juga menjadi rujukan utama dari pikiran-pikiran Presiden Soekarno.
Sejak awal tahapan Pemilu 2024, AHY dan Partai Demokrat memiliki harapan besar terhadap hadirnya sebuah perubahan dan perbaikan. Bukan perubahan biasa, tetapi perubahan besar dan fundamental yang berlandaskan pada nilai nilai dan etika. Ini tentu membutuhkan kerja keras, kerja sama dan komitmen dari semua yang ingin melakukan perubahan tersebut. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H