Kasus bayi tertukar berawal dari Muhammad Tabrani (53) dan Siti Mauliah (37), sepasang suami istri yang membuat laporan ke Unit PPA Polres Bogor pada akhir Juli lalu. Mereka mengklaim bahwa bayi yang telah dirawat selama hampir satu tahun ternyata tertukar di rumah sakit ketika Siti melahirkan di sebuah fasilitas kesehatan di Bogor.
Pihak kepolisian langsung memerintahkan tes atau uji DNA kepada kedua belah pihak. Pengujian merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk mencari tahu hubungan biologis antara anak dan orangtua maupun antar anak.
Uji DNA dilakukan untuk mengidentifikasi gen, kromosom, atau protein dalam tubuh. Lewat pemeriksaan ini, kondisi atau perubahan genetik tertentu dapat diidentifikasi. Uji genetik dilakukan dengan cara mengambil sampel darah, kulit, rambut, jaringan, atau cairan ketuban seseorang. Salah satu jenis uji DNA yang dilakukan ialah tes paternitas DNA.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi genetik warisan ayah dan ibu kepada anaknya. Uji DNA ini dilakukan untuk mengambil materi asam deoksiribo nukleat atau DNA dari seorang laki-laki yang ingin diuji. Lewat uji ini, status seseorang sebagai anak kandung dari laki-laki tersebut dapat diketahui.
Kasus-kasus di atas sebenarnya hanyalah sedikit penerapan sains DNA. Dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari kedokteran forensik, pertanian, farmasi sampai sampai lingkungan. Dengan keberhasilan pemetaan semua material genetik manusia lewat Human Genome Project maka lokasi persis 100.000 gen manusia dalam kromosom dapat dibaca serta ditentukan konfigurasinya. Kata genome sendiri berasal dari gene (gen) dan chromosome ( kromosom ). Setiap manusia mempunyai 23 pasang kromosom, sedangkan lalat buah mempunyai 4 pasang, merpati 40 pasang, dan ikan mas 47 pasang kromosom.
Telaah sains DNA telah berdampak besar terhadap kehidupan manusia. Dalam konteks itu pula bisnis asuransi dengan cepat akan menemukan orang yang berisiko penyakit tertentu; dunia kedokteran dapat mengidentifikasi sumber penyakit; pengobatan dapat memilih penanganan yang lebih efisien; dunia pertanian bisa menentukan bibit atau pestisida yang lebih murah namun unggul; kita bahkan bisa mulai menyingkap rahasia evolusi manusia dari sebuah sel tunggal bermilyar tahun yang lalu.
Sains ini sangat berarti, karena DNA adalah molekul informasi yang berisi semua "perintah" atau kode untuk mencetak makhluk hidup. Perintah atau kode tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya oleh gen. Gen bukan hanya menentukan penampilan kita, tetapi juga berbagai kelainan dan penyakit.
Terlepas dari perbedaan penampilannya, setiap manusia secara menakjubkan sebetulnya hampir-hampir serupa di aras DNA. Perbedaannya hanyalah sepersepuluh sampai seperduapuluh dari satu persen DNA manusia. Namun, perbedaan sekecil inilah yang justru membuat setiap manusia bersifat unik. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H