Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terima Kasih untuk Dedikasi Teknisi dan Masinis KAI Commuter, Terharu Melihat Beban Kerjanya

2 September 2023   10:36 Diperbarui: 2 September 2023   10:51 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas teknisi KAI Cummuter ( dok KAI Commuter )

Terima Kasih untuk Dedikasi Teknisi dan Masinis KAI Commuter, Terharu Melihat Beban Kerjanya 

Sukses KAI Commuter menjadi tulang punggung transportasi massal merupakan perjuangan panjang. Kesuksesan tersebut terwujud berkat keandalan rangkaian KA dan jasa masinis serta para teknisi dengan beban kerja yang tidak ringan. Suka duka, tawa dan air mata mengiringi aktivitas jam kerja SDM perkeretaapian, khususnya KAI Commuter.

Seperti pendapat publik umumnya, penulis dengan jujur perlu mengacungkan dua jempol. Naik commuter alaku niscaya murah, cepat, aman, dan nyaman. Penulis yang selama ini menggeluti bidang teknik mesin selalu merenung jika sedang berada di dalam gerbong KAI Commuter. Sungguh luar biasa jasa KA komuter yang setiap hari melayani penumpang dengan setia.

Tidak mudah mengelola KAI Commuter yang selalu dihimpit dengan masalah kapasitas gerbong yang tidak sebanding dengan kenaikan jumlah penumpang. Manajemen setiap saat berpikir keras bagaimana mewujudkan keandalan rangkaian kereta demi melayani konsumen tepat waktu.

Rangkaian gerbong KA komuter milik KAI Commuter sebagian besar berasal dari kereta bekas dari Negeri Sakura. Pengadaan rangkaian berasal dari hibah dan dengan membeli dengan harga yang murah. Meskipun demikian selama puluhan tahun kereta bekas itu masih handal dalam melayani penumpang. Luar biasa sistem perawatan, modifikasi struktur serta inovasi teknologi oleh teknisi KAI Commuter. Jika terjadi kerusakan terhadap rangkaian gerbong, mereka mesti putar otak dan berkreasi atau inovasi agar kerusakan itu bisa diatasi.

Tidak gampang memperbaiki kerusakan pada kereta bekas yang umurnya sudah puluhan tahun dioperasikan di Jepang. Mesin penggerak, sistem elektronik dan kelistrikan, sistem hidrolik dan pneumatic, konstruksi bogie gerbong, dan konstruksi roda perlu perhatian khusus karena suku cadangnya sangat terbatas bahkan bisa dibilang sudah langka. Sehingga dibutuhkan inovasi oleh teknisi KAI Commuter.

Masinis sedang menjalankan tugasnya (dok REDIGEST)
Masinis sedang menjalankan tugasnya (dok REDIGEST)

Beban Kerja Masinis dan Teknisi 

SDM perkeretaapian yang berperan sebagai karyawan garis depan perusahaan, seperti masinis, PPKA, teknisi lokomotif dan gerbong, serta teknisi persinyalan dan emplasemen stasiun sudah seharusnya mendapatkan penghasilan yang baik dan kondisi tempat kerja yang nyaman sesuai dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Beban kerja dan hak-hak normatif karyawan garis depan KAI Commuter mesti dikelola sebaik mungkin sesuai dengan tantangan zaman. Varian antara beban kerja karyawan garis depan seperti masinis dengan kondisi environment effect ( lingkungan ) di dalam kabin lokomotif merupakan faktor kontribusi yang serius untuk mencegah terjadinya kecelakaan KA. 

Diantara kita tidak banyak yang tahu bagaimana kondisi aktual dari para masinis dan teknisi yang mengoperasikan KA setiap harinya. Masih sederet penderitaan menimpa masinis dan teknisi, dari masalah normatif seperti gaji yang pas-pasan dan terbatasnya fasilitas penunjang. Selain itu masih ada ancaman bahaya, seperti kasus kejahatan pelemparan batu terhadap masinis maupun penumpang.

Dalam job deskripsinya seorang masinis dalam melaksanakan tugasnya tentu saja berada di dalam satu sistem kerja PT KAI. Dalam sistem kerja tersebut masinis dihadapkan kepada beberapa beban kerja yang terdiri dari beban kerja eksternal, internal dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh kepada kedua beban tersebut secara keseluruhan. Selama ini beban kerja masinis belum terukur secara konkrit dan proporsional. Hal ini terlihat dari jam kerja masinis yang sering molor dan belum ada insentif yang memadai selama bertugas.

Masinis KAI Commuter memulai tugasnya (dok REDIGEST)
Masinis KAI Commuter memulai tugasnya (dok REDIGEST)

Pembangunan Stasiun KA Komuter dan Usaha Logistik

Menurut katalog Badan Pusat Statistik (BPS) ada 1.255.771 orang penglaju atau komuter dari wilayah Bodetabek yang berkegiatan utama di DKI Jakarta. Dimana 70 persennya adalah penglaju laki-laki dan 30 persennya adalah perempuan. Sebagian besar penglaju tersebut berkegiatan utama bekerja (83 persen), sisanya adalah sekolah dan kursus (17 persen). Para penglaju juga lalu lalang di kota besar lainnya dan membutuhkan sistem transportasi yang layak dan murah.

Sistem transportasi massal untuk penglaju yang ideal adalah berbasis rel. Dalam hal ini adalah KA commuter line. Infrastruktur commuter line yang berupa stasiun perlu dikembangkan. Pentingnya totalitas usaha dan integrasi moda angkutan massal dengan kereta api untuk melayani para penglaju. Pengembangan infrastruktur stasiun KA untuk penglaju perlu disertai dengan kegiatan sistem logistik yang terintegrasi. Untuk hal tersebut PT KAI perlu bersinergi dengan PT Pos Indonesia ( Posindo ).

Saat ini, KAI Commuter memberikan layanan perjalanan commuter line Jabodetabek sebanyak 1.081 perjalanan tiap harinya dengan jam operasional mulai pukul 04.00-24.00 WIB. KAI Commuter juga mengoperasikan perjalanan commuter line feeder tambahan relasi Manggarai -- Angke/Kampung Bandan PP dan Manggarai -- Bekasi PP pada jam sibuk pagi dan sore sebanyak 31 perjalanan per hari dengan headway 15-30 menit.

Keniscayaan pembangunan stasiun KA komuter. Tak kurang dari Presiden Jokowi mengatakan, pengembangan Stasiun Manggarai sangat penting untuk dilakukan. Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia, yang setiap harinya melayani pemberhentian KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi dengan jadwal dan penumpang yang sangat padat,

Presiden mengungkap sejumlah manfaat dengan dikembangkannya Stasiun Manggarai, diantaranya yaitu: meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api, meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke kota penyangga (Bodetabek) dan sebaliknya. Selain itu, akan menambah layanan kereta api bandara dari dan menuju Bandara Soekarno Hatta, dan mengintegrasikan berbagai moda transportasi umum lainnya.

Kegiatan losistik  PT KAI  (dok ISG )
Kegiatan losistik  PT KAI  (dok ISG )

Pemerintah mesti terus membangun dan mengembangkan infrastruktur perkeretaapian, terutama untuk menghubungkan antar wilayah yang padat penduduk, baik dengan KRL commuter line, MRT, LRT, Kereta Cepat, Kereta Bandara, sampai dengan pembangunan double track (jalur ganda).

Perlu menata kawasan stasiun KA komuter. Serta merancang ulang sistem logistik sebagai mata rantai strategis. KA komuter selain mengangkut manusia juga perlu dikembangkan menjadi simpul-simpul infrastruktur logistik, baik simpul logistik (logistics node) maupun keterkaitan antar simpul logistik (logistics link) yang berfungsi untuk menyalurkan barang dari titik asal ke titik tujuan.

Pembangunan jalur ganda KA telah dilakukan di beberapa ruas. Disertai dengan perluasan dan modernisasi stasiun. Beberapa stasiun di Pulau Jawa maupun di luar sebagian telah dirombak total. Seperti contohnya di kawasan Bandung Raya, semua stasiun telah dirombak dengan banhuann baru yang lebih megah, seperti Stasiun Padalarang, Rancaekek, Cimekar, Haurpugur hingga Cicalengka. Stasiun tersebut dibangun dengan konstruksi yang modern dan ruang publik yang luas.

Modernisasi bangunan stasiun KA komuter perlu penerapan konsep one stop building. Dalam arti manajemen jalan kereta api yang terdiri dari beberapa emplasemen dari segala aspek sudah memenuhi standar kualifikasi, baik teknis maupun ekonomis.Sehingga kapabilitas stasiun dapat dikembangkan sesuai dengan beban dan aliran penglaju untuk jangka panjang. Setelah itu baru dikembangkan prasarana fisik penunjang yang lain seperti dalam pola-pola umum one stop building baik untuk kegiatan ekonomi, kebudayaan dan logistik. Pola tersebut diatur dan dikendalikan dalam sebuah sistem building management. Stasiun perlu memiliki quality management yang baik dan terukur. Karena dengan quality management system yang baik, setiap unit kerja di stasiun akan berusaha untuk menerapkan kontrol mutu dan pelayanan yang sebaik-baiknya.

Seperti pada lazimnya, manajemen emplasemen terdiri dari sub bagian yang memiliki fungsi berlainan namun terpadu, yakni terdiri dari emplasemen penumpang, emplasemen gudang dan barang ( freight station ), emplasemen langsir ( marshalling yard ) emplasemen dipo kereta dan emplasemen dipo lokomotif.

Kompleksitas jalur logistik bisa diatasi lewat peran logistik KA. Apalagi PT KAI memiliki infrastruktur logistik dan gudang atau bangunan yang bisa berperan sebagai proses insourcing produk atau komoditas. Sehingga memiliki kemampuan distribusi yang cepat kepada masyarakat. Saatnya memerankan sistem logistik KA hingga ke dermaga pelabuhan, bandara dan pusat komoditas tertentu. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun