Seni Menjalin Persahabatan dan Gaya Kepemimpinan
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan 30 Juli sebagai hari persahabatan sedunia. Dengan tujuan mewujudkan culture of peace serta mampu mewujudkan nilai-nilai, sikap serta perilaku yang menolak kekerasan dan juga konflik. Hari persahabatan sedunia bermula pada tahun 1930 oleh Joyce Hall, sang pemilik usaha percetakan kartu Hallmark Cards yang menyerukan perlunya tambahan hari libur supaya dimanfaatkan oleh masyarakat Amerika Serikat untuk saling anjangsana dengan sahabat dengan cara langsung atau melalui kartu ucapan.
Kemampuan individu untuk membangun atau menjalin persahabatan berbeda-beda. Ada seseorang yang sangat bersemangat dan amat mahir memainkan seni menjalin persahabatan, dilain pihak ada yang dingin dan kurang bisa menguasai seni menjalin persahabatan.
Seni menjalin persahabatan tidak hanya dalam hubungan individu saja, Tetapi juga penting untuk organisasi, termasuk untuk partai politik yang akan bertanding dalam Pemilu 2024 mendatang.
Pakar psikologi Willard Hartup menyatakan bahwa persahabatan dapat menjadi sumber daya kognitif dan emosi dari masa kanak-kanak hingga tua. Hubungan persahabatan juga dapat meningkatkan self esteem dan rasa sejahtera. Persahabatan memungkinkan individu dan organisasi menjalin relasi yang intim, dekat, dan juga hangat. Keakraban dalam persahabatan memiliki ciri terbuka satu sama lain dan saling berbagi pikiran. Hal ini dapat membantu individu untuk menghadapi situasi apapun, karena dengan adanya persahabatan, secara afeksi, mereka memiliki sesuatu yang lengkap.
Dalam jagat pesantren seni menjalin persahabatan itu termaktub dalam ukhuwah. Ada rumusan ukhuwah yang posisinya sangat strategis sebagai penjaga keutuhan dan kerukunan bangsa, yakni tri ukhuwah. Dengan arti hendaklah mengembangkan sikap persaudaraan atau persahabatan bukan hanya dengan sesama kaum muslimin ( ukhuwah Islamiyah ), melainkan juga dengan sesama warga bangsa yang lain ( ukhuwah wathoniyah ) serta dengan warga dunia manapun tanpa diskriminatif ( ukhuwah basyariyah ).
Seni menjalin persahabatan memiliki beberapa teori dasar yakni pentingnya memberi dukungan,kepercayaan dan menjunjung kejujuran. Setiap individu tentunya membutuhkan dukungan atau support system, dan persahabatan yang sehat adalah salah satunya. Saat anda menganggap diri anda sebagai sahabat seseorang, anda secara implisit menawarkan untuk menjadi bagian dari support system-nya.
Jadi, usahakan untuk selalu ada dan memberinya dukungan saat ia membutuhkannya. Jika tidak, jangan terkejut jika ia juga tidak pernah ada saat anda butuhkan. Persahabatan dibangun di atas kebersamaan dan timbal balik. Jika anda ada untuknya, ia akan ada untuk anda. Selain itu, perlu untuk mempercayainya dan selalu jujur padanya. Sekali saja anda membohonginya, kepercayaannya akan runtuh.
Seni menjalin persahabatn sangat penting bagi para politisi, termasuk para capres yang akan berkompetisi dalam Pemilu 2024. Gaya kepemimpinan politik sangat tergantung kepada sisi kepribadiannya apakah dia mahar dalam hal seni menjalin persahabatan dengan semua pihak.
Gaya kepemimpinan sangat ditentukan oleh karakter seseorang. Menurut Heraklitus karakter seseorang adalah nasib dan peruntungannya. Bicara soal karakter atau ciri-ciri khusus individu pada hakekatnya sama dengan bicara soal genom. Dalam teori kromosom semua orang memiliki gen-gen yang teraktifkan atau sebaliknya jika mengalami pengaruh eksternal.