Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pindah Kewarganegaraan Itu Lumrah, Bukan Brain Drain SDM Bangsa

17 Juli 2023   14:30 Diperbarui: 17 Juli 2023   14:39 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pindah kewarganegaraan (sumber gambar: depositphotos.com )

Kebijakan rekrutmen di PT Telkom tidak hanya terbatas pada sumber daya manusia yang ada di Indonesia saja. Telkom juga mencari talenta terbaik di kawasan regional atau global.Telkom mengalokasikan anggaran 1 triliun rupiah untuk meningkatkan kualitas SDM. Alokasi anggaran tersebut akan digunakan untuk rekrutmen, pelatihan dan kegiatan lain untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM Telkom. Jika seluruh BUMN yang kondisinya sehat melakukan strategi seperti PT Telkom diatas, mungkin akan mengurangi jumlah WNI yang bermaksud pindah kewarganegaraan.

Kasus pindah kewarganegaraan bisa diatasi dengan cara memberikan insentif kepada diaspora Indonesia yang kini tersebar di muka Bumi. Pemerintah perlu membuat semacam task force yang menginventarisir para diaspora yang memiliki karya istimewa atau sedang menempati posisi istimewa di perusahaan kelas dunia atau di lembaga riset dan inovasi.

Kondisi demografi Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan segera memasuki era bonus demografi mestinya menjadikan bangsa ini memiliki jumlah diaspora nomor tiga dunia setelah Tiongkok dan India.

Peran Diaspora sangat penting untuk ikut memperluas lapangan kerja di Tanah Air dengan cara menangkap potensi outsourcing global. Potensi tersebut selama ini banyak dinikmati oleh India dan Tiongkok. Para diaspora dari dua negara tersebut sangat gigih merebut potensi outsourcing global untuk diarahkan ke negaranya.

Untuk mewujudkan hal diatas pemerintah perlu bersinergi dengan Indonesian Diaspora Network Global (IDNG). Saatnya para diaspora bergotong royong untuk mengarahkan rejeki globalisasi outsourcing menuju ke Tanah Air. Terkait dengan rezeki outsourcing, pemerintah perlu mewujudkan ekosistem yang baik disertai dengan pengembangan SDM pendukung sejak dini. Khususnya sejak di bangku sekolah menengah diperkenalkan dengan ragam teknologi yang dibutuhkan outsourcing global. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun