Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Urgensi Super Platform untuk Guru, Mengatasi Duka Nestapa Selaras Semangat Zaman

14 Juli 2023   10:45 Diperbarui: 14 Juli 2023   10:46 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi jalan kaki guru honorer  (Sumber gambar : KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Urgensi Super Platform untuk Guru, Mengatasi Duka Nestapa Selaras Semangat Zaman

Masalah guru honorer semakin pelik, tidak kunjung selesai dan telah menguras energi bangsa. Masalah itu juga menenggelamkan isu strategis yang lain. Wacana kebijakan adanya Marketplace Guru dan mengizinkan aparatur sipil PPPK untuk bekerja paruh waktu sangat rasional namun butuh platform digital untuk menunjang hal itu. Teknologi super platform yang merupakan wahana untuk guru honorer dan PPPK itu bisa mencontoh marketplace pendidikan kelas dunia, contohnya Udemy dan Coursera.

Solusi untuk Honorer tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang biasa. Kini sudah ada platform Merdeka Mengajar, namun itu oleh berbagai pihak dipandang belum menjadi lompatan besar.

Perlu lompatan luar biasa yang sesuai dengan kemajuan teknologi. Gagasan terkait Marketplace Guru sebenarnya memiliki tujuan baik yang sesuai dengan semangat zaman. Konsep itu bertujuan untuk memperbaiki proses rekrutmen guru yang selama ini dinilai masih menghadapi kendala.

Intisari dari gagasan Mas Menteri Nadiem Makarim tentang Marketplace Guru yang berfungsi sebagai pangkalan data yang mencakup semua guru yang memenuhi syarat untuk mengajar, yang dapat diakses oleh publik. Dengan konsep ini, proses perekrutan guru yang sebelumnya terpusat akan diubah menjadi pengangkatan yang dapat dilakukan setiap saat.

Gagasan Mas Menteri itu sebenarnya bisa diperluas lagi sehingga tidak terbatas kepada masalah pangkalan data dan untuk mengelola postur guru honorer. Namun bisa menjadi wahana untuk memfasilitasi guru honorer yang memiliki banyak waktu untuk berkreasi dan berinovasi menciptakan konten pembelajaran yang layak untuk dipasarkan. Wahana itu bisa juga untuk menyusun portofolio kompetensi dan karya kreasi dan inovasi dari guru honorer dan aparat sipil PPPK sehingga bisa menjadi faktor daya saing yang hebat.

Wahana itu membutuhkan super platform yang juga bisa mengait dengan dunia ketenagakerjaan. Pada prinsipnya profesi guru bisa digolongkan sebagai pekerja atau buruh. Saatnya membangun super platform sebagai sarana untuk mendongkrak kompetensi pekerja guru. Platform itu juga ideal untuk mengembangkan bermacam aplikasi model layanan digital tenaga kerja sektor keguruan untuk integrasi fungsi pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan, serta jaminan sosial, upah dan remunerasi.

Pemerintah perlu mewujudkan super platform otentik yang khas ketenagakerjaan sektor keguruan di Indonesia untuk mengimplementasikan berbagai macam aplikasi. Termasuk untuk bermacam usaha rintisan terkait pendidikan dan agregasi konten-konten pembelajaran yang menyangkut segala aspek luas. Dengan adanya agregasi konten pembelajaran lewat super platform maka gagasan Marketplace Guru bisa diakselerasi dengan baik.

Saatnya menyambut bangkitnya era platform dengan tangan terbuka dan hati yang teguh. Keniscayaan, platform merupakan ekosistem yang sangat berharga dan berpengaruh yang dapat dengan cepat dan mudah mengukur, mengubah dan menggabungkan plank atau fitur-fitur baru.

Organisasi serikat pekerja sektor keguruan atau pribadi-pribadi guru yang kreatif dengan adanya platform itu bisa secara mandiri atau berkolaborasi dengan perusahaan rintisan atau start-up. Dengan adanya super platform maka Profesi guru mampu berperan mewujudkan gerakan Indonesia kreatif dan inovatif yang berbasis ruang kelas. Saatnya menjadikan kelas di sekolah sebagai gudangnya kreativitas.Guru mampu mendorong kegiatan kreatif apapun bentuknya di dalam kelas hingga menjadi entitas ekonomi yang tangguh dan layak dimasukkan dalam marketplace.

Super platform merupakan program masa depan yang bisa meningkatkan mutu akademik, kesejahteraan guru, sekaligus bisa membentuk gudang kreativitas anak bangsa. Platform juga memiliki peran strategis untuk peningkatan profesionalitas guru.

Gagasan Mas Menteri terkait dengan Marketplace Guru sebenarnya sebangun dengan platform pendidikan atau pelatihan profesional global. Contohnya Platform Udemy dan Coursera yang sangat terkenal di Planet Bumi. Keduanya telah menunjukkan efektivitas pengajaran dan kualitas konten perkuliahan yang luar biasa. Coursera adalah platform yang menawarkan bermacam kursus profesional secara online, yang dibangun melalui aliansi universitas terbaik di dunia. Begitupun dengan The Udemy yang merupakan platform e-learning terbesar di dunia.

Sekedar catatan, pada awalnya portofolio Udemy adalah institusi yang menyelenggarakan kursus gratis melalui platform yang diperuntukkan kepada siapapun yang memiliki keahlian yang ingin berbagi pengetahuan melalui kursus gratis. Sedangkan Coursera memiliki tiga pilar keunggulan, yakni, pertama, platform yang berkualitas dan terus berkembang yang mengedepankan teknologi virtual sehingga siswa bisa belajar secara efektif dan mudah beradaptasi. Kedua, Konten terus diperbarui dan disesuaikan dengan konten pembelajaran dan pasar tenaga kerja.

Super platform untuk guru honorer dan PPPK bisa mencontoh marketplace global Udemy dan Coursera. Sehingga para guru bisa memasarkan kompetensinya dalam bentuk karya-karya konten pembelajaran atau konten motivasi pembelajaran dan apapun yang terkait dengan pendidikan. Karya-karya tersebut sangat berpotensi menghasilkan uang dan membangun reputasi dari para guru honorer dan PPPK. Ketentuan kerja paruh waktu sangat cocok untuk menekuni sebagai kreator konten pembelajaran dan karya industri kreatif lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun