Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kearifan Lokal Sejahterakan Rojokoyo, Ayo Sayangi Hewan Ternak

9 Juni 2023   17:10 Diperbarui: 12 Juni 2023   00:50 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hewan Ternak ( Shutterstock)

Volume perdagangan ternak semakin besar dan datang dari berbagai penjuru tanah air hingga luar negeri. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha. Untuk Provinsi Jawa Barat saja kebutuhan hewan kurban mencapai 260 ribu ekor. 

Di atas kertas Jabar memiliki stok ketersediaan hewan kurban mulai dari sapi, kambing, domba, dan kerbau sebanyak 500 ribu ekor. Namun jumlah tersebut perlu dicek lagi.

Perlakuan baik terhadap hewan ternak perlu diperhatikan. Budaya dan kearifan lokal untuk mensejahterakan ternak yang diwariskan oleh nenek moyang kita perlu perlu ditiru.

Saat ini banyak pihak yang memperlakukan hewan sangat keji. Terutama saat transportasi dan karantina. Sungguh miris perlakuan terhadap sapi-sapi saat dipindahkan dari satu angkutan ke angkutan lain. 

Acap kali sapi digantung begitu saja memakai crane dan dilempar keras ke dalam dok kapal. Atau sebaliknya dari kapal tradisional sapi diceburkan ke laut lalu ditarik paksa menuju daratan. 

Seringkali dalam angkutan ternak kekurangan makan dan minum akibat berbagai masalah. Selama dalam karantina, sebelum dipotong ternak juga sering mengalami siksaan yang keji.

Kearifan lokal terhadap ternak perlu dilestarikan, nenek moyang kita mengajarkan tentang kandang ternak yang sehat. Sepanjang malam ternak diasapi dengan membakar jerami dan tanaman beraroma anti nyamuk dan serangga. 

Bahkan di kandang ternak juga disetel radio transistor yang memperdengarkan uyon-uyon atau tembang tradisional. Dengan demikian sapi, kerbau, kambing, dan kuda, dalam suasana "atine ayem" (hatinya tentram), mulutnya ngegayem (asyik memamah biak) karena di kandang cukup banyak pakan. 

Masih banyak protokol kearifan lokal yang mesti kita teladani dari leluhur kita terkait dengan rojokoyo yang dimilikinya. Sebutan rojokoyo terhadap hewan-hewan peliharaan merupakan lambang kesejahteraan bagi hewan ternak.

Ilustrasi angkutan ternak (KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA)
Ilustrasi angkutan ternak (KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA)
Benahi Karantina dan Transportasi Ternak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun