Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Mengenal Para "Dewa" Gitar

23 Desember 2018   21:13 Diperbarui: 25 Desember 2018   15:41 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
I Made Balawan | Kompas.com

Satu  "produk" Log yang mampu membesarkan nama tanah air adalah kehadiran gitaris Bali yang pernah bergabung dengan Harley Angel, I Wayan Balawan. Gitaris ini punya teknik tapping touch yang istimewa. Tekniknya berbeda dari kebanyakan gitaris kondang yang kebanyakan bergenre speed metal seperti Yngwie Malmstein. 

Kemampuan teknis sentuh-ketuk dawai-dawai gitarnya dipupuk sejak usia remaja. Menjelang dewasa, ia bergabung dengan beberapa band yang satu diantaranya adalah produk festival musik rock  yang digelar oleh Log Zhelebour, Harley Angels. Penulis sempat menonton konsernya ketika mendampingi grup band cadas asal Surabaya, SAS di Yogyakarta tahun 1982. 

Penampilan Harley Angels cukup membuat decak kagum. Tak kalah memesona dari para senior yang personilnya: Syeh Abidin (drum/vokal), Arthur Kaunang  (bass/ vokal) dan Sonata Tanjung (lead guitar double neck). Saat itu, SAS tengah mengorbitkan nama lady rocker baru: Ita Purnamasari. 

Seri gitar Balawan produksi Rick Hanes Gitaris. Foto: @balawan.net
Seri gitar Balawan produksi Rick Hanes Gitaris. Foto: @balawan.net
Kemampuan bermain gitar Balawan semakin terasah setelah kembali dari kuliah musikologi di Universitas Sidney Australia dan membentuk grup Batuan Etnic Fusion. 

Teknik memainkan sentuh-ketuk dengan 8 jari membuat suara yang keluar dari dawai-dawai gitar berleher ganda yang dimainkan bersama saron Bali, kenong dan gendang Jawa/Sunda seperti nampak pada video di bawah ini layak dinobatkan sebagai Balawan Sound. 

Inilah yang membuat produsen gitar asal Tambak Sawah, Sidoarjo, Jatim: Rick Hanes  mengeluarkan edisi khusus dengan seri namanya. Kolaborasi yang mengusung nasionalisme lewat kegiatan musik ini sayang berakhir (sementara?) dengan ditutupnya kegiatan produksi gitar yang pernah memenangkan tiga kontes gitar internasional ini. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun