Pernah suatu saat istirahat siang di musim panas, tepat di saat matahari di atas kepala tanpa bayangan , Anto minta ijin ke tempat peribadatan itu. Dari kejauhan Sinem melihat cara Anto berwudhu. Aneh pikirnya. Tapi.. sudahlah. Mungkin Anto hanya ingin membersihkan badan saja.Â
Setelah masuk ruang, Anto melakukan tata cara orang Jepang memberi hormat dengan membungkukkan setengah badannya lalu masuk ke ruang utama. Di situ Sinem tak lagi bisa melihat dengan jelas karena terhalang oleh pohon. Di sana Anto melakukan kewajiban insaniahnya dengan khusuk.Â
***
Seperti mahasiswa penerima beasiswa pampasan perang dari pemerintah Kekaisaran Jepang lainnya, Anto berusaha keras mengikuti proses perkuliahan yang berbeda dari Indonesia. Ia tergolong yang berprestasi di program S2-nya. Kepada ibunya, Anto rajin berkirim surat. Ia bercerita bahwa setiap akhir pekan ia berkunjung ke keluarga tuan Kobayashi.Â
***
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H