Seni pertunjukan adalah satu dari 14 elemen ekonomi kreatif sesuai rekomendasi Departemen Perdagangan RI. Di dalamnya selalu ada teater dan aktivitas teatrikal. Panggung, naskah, pemain dan penonton menyatu di dalamnya. Panggung teater acapkali hanya dilihat dari sisi “kegilaan” orang-orang yang mengisinya. Tapi amat jarang yang coba masuk untuk mencari tahu hal-hal di balik kegilaan itu. Tidak terlalu keliru asumsi itu. Kegialan “orang-orang teater” adalah wujud semangat dan dedikasi pada proses apresiatif. Menghargai dan memuliakan manusia. Karena manusia jadi titik sentral setiap pertunjukan baik sebagai pekerja teater maupun penonton. Art from Heart. Seni yang diolah-sajikan dari hati bakal menggugah hati yang menyaksikan. Segala sesuatu yang gembira, sedih, malu, marah, membetot, menteror, suka-duka, semua menjadi atmosfir yang bersilaturahmi dalam ruang pertunjukan.
semyum kemenangan Teater Kelir SMAN Klirong
Ya.. dalam kehidupan yang berjalan, kesaksian harus ditegakkan. Lebih suka menjadi pengamat kualitas dari pada penilai kuantitas. Angka bukan patokan karena relatif dalam kesenian. Teater adalah pertunjukan seni drama yang merupakan kerja kebersamaan berbagai unsur seni. Teater adalah upacara bersama antara sesama pekerja teater dan penontonnya untuk saling menghargai, menghormat dan memuliakan seni.
Para pekerja seni dari teater STAIN Purokerto berfoto dg salah satu juri
Relativitas nilai dalam seni pertunjukan merupakan potensi ekonomi yang luar biasa besarnya. Dalam pertunjukan teater modern, aspek yang terlibat mencakup setidaknya unsur-unsur kerajinan, desain, periklanan, film dan fotografi, tata busana, musik serta layanan komputer dan piranti lunak. Bahkan pasar seni dan barang antik dapat masuk dalam teater. Sayangnya, pesan yang telah kami sampaikan kepada Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata Kabupaten Kebumen tidak diterjemahkan sebagai peluang. Justru sebaliknya karena “kegialaan” tadi.
ekspresi sang juri.