Mohon tunggu...
Toto Sukisno
Toto Sukisno Mohon Tunggu... Auditor - Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

http://bit.ly/3sM4fRx

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menyongsong Energi Bersih Pasca Pemilu

14 Februari 2024   17:40 Diperbarui: 14 Februari 2024   17:41 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini adalah saat dimana masyarakat Indonesia menentukan arah pembangunan lima tahun kedepan sebagaimana yang dituangkan dalam visi misi capres dan cawapres. Siapapun yang akan mendapat mandat dan kepercayaan dari masyarakat Indonesia untuk menjadi pilot dan copilot, tentu semua memiliki harapan yang sama, yaitu Indonesia yang semakin baik. Masih segar dalam ingatan kita, cita-cita Pa Jokowi saat dilantik menjadi presiden periode kedua, yang tentu juga menjadi cita-cita kita semua, yaitu satu abad semenjak merdeka, Indonesia harus keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah sehingga naik kelas menjadi negara maju. Salah satu indikator negara maju adalah pendapatannya 27 juta per kapita per bulan.

Seiring dengan isu lingkungan bersih yang menjadi kebutuhan masyarakat modern, kemajuan ekonomi tidak lagi menjadi tujuan tunggal. Pertumbuhan ekonomi yang tidak mengabaikan faktor lingkungan menjadi sebuah keniscayaan. Hampir semua orang di belahan bumi manapun mengeluhkan saat cuaca semakin panas, dan pergantian musim tidak menentu. Disisi lain, sebagian besar penduduk bumi abai terhadap penyebab kualitas lingkungan yang semakin buruk. Persoalan ini masih terus berlanjut akibat tingkat kesadaran penduduk bumi untuk berpartisipasi terhadap proses penjagaan lingkungan juga masih sangat kecil. Salah satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan adalah penggunaan bahan bakar fosil. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi fosil sebesar 92,45 persen, artinya sumbangan penggunaan energi listrik terhadap penurunan kualitas lingkungan cukup dominan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya yang sangat serius untuk menggeser pemakaian energi fosil ke pemakaian energi bersih, atau yang biasa disebut dengan energi baru terbarukan selain upaya konservasi dari sisi pengguna.

Secercah harapan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan di masa mendatang saat membaca visi dan misi para capres/ cawapres 2024. Tiga pasangan capres dan cawapres setidaknya memiliki kepedulian terhadap isu ini meskipun dengan narasi yang sedikit berbeda. Pasangan capres/cawapres 01 misalkan, dalam salah satu misinya menyebutkan "mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang: membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan, dan saling memajukan". Sementara pasangan capres/cawapres 02 terdapat dua poin dalam misinya yang berkaitan dengan menjaga lingkungan yang berkelanjutan, yaitu 1) Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru; dan 2) Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Terakhir, capres/cawapres 03 dalam misinya juga memiliki kepedulian terhadap permasalahan keberlanjutan lingkungan, yaitu Indonesia unggul dalam bidang inovasi dan teknologi, ekonomi yang tangguh dan berdikari. Berdasarkan misi yang disampaikan ketiga capres/cawapres tersebut, sekilas yang paling tegas dan lugas terkait dengan kepeduliannya terhadap isu lingkungan adalah pasangan nomer urut 02, meskipun tidak menganggap pasangan 01 dan pasangan 03 tidak memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan. Pasangan capres/cawapres 02 secara lugas dalam misinya menyebutkan tentang ekonomi hijau dan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan. So, selamat menyongsong lingkungan yang semakin berkualitas dengan policy yang tegas, dan partisipasi masyarakat yang jelas. Salam sehat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun