Tentu dalam tulisan ini tidak sampai mendiskusikan variabel-variabel penentu mengapa persamaan diatas terbentuk, karena dalam paparan ini hanya ingin menyampaikan bahwa betapa mengerikannya penambahan jumlah kasus dalam setiap harinya bila tidak dilakukan pengendalian atau treatment masif dan sistematis guna menghentikan pandemi ini.Â
Bisa dibayangkan bila esitmasi durasi pandemi ini sebagimana dinyatakan oleh pakar epidemiologi FKM Universitas Indonesia, Pandu Riono akan mengalami puncaknya pada awal Juni(1), maka berdasarkan hasil proyeksi menggunakan persamaan yang terbentuk diatas, kasus positif Covid-19 yang akan terjadi berjumlah kurang lebih 27.000 an orang.Â
Sementara ini, hasil proyeksi kecenderungan jumlah kematian (korban meninggal) akibat pandemi Covid-19 membentuk grafik kecenderungan polynomial juga dengan bentuk persamaan Y= 0,441X2 - 2,3086X + 14,874, dimana Y adalah jumlah kasus meninggal dan X adalah lama waktu kejadian.Â
Dengan menggunakan asumsi yang sama(1), puncak kasus akan terjadi awal Juni maka berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan persamaan ini akan diperoleh angka kurang lebih 3.000 orang yang meninggal.
Pada bagian akhir dari tulisan ini saya ingin menyampaikan, saat ini pemerintah telah membuat kebijakan guna mengatasi pandemi ini salah satunya dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang pelaksanaannya diserahkan penuh ke masing-masing daerah.Â
Mudah-mudahan ikhtiar ini merupakan resep mujarab guna mengatasi pandemi ini sehingga persamaan grafik polynomial baik penambahan jumlah kasus baru maupun jumlah kematian akibat Covid-19 tidak terjadi. Tetapi, bagaimanapun proses ini nampaknya masih cukup panjang untuk kita lalui sehingga perlu mencawiskan segalanya guna menghadapi pandemi ini.Â
Sebagaiman yang disampaikan di atas dalam QS Ash-Sharh ayat ke-6, kata kunci dalam menghadapi pandemi ini adalah kesungguhan tekad (dalam mengusahakan pencarian solusi pandemi), tekun dan sabar. Mudah-mudahan kita semua dapat melalui ujian ini dengan selamat. Semoga....Wallohu 'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H