Di sisi lain, pemerintah pusat sendiri nampaknya sangat berhati-hati (sebagian masyarakat menyebutnya dengan istilah lamban) dalam mengambil kebijakan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 mengingat dampak dari kebijakan yang akan diambil bagaikan bola api yang siap untuk membakar semua benda yang mengenainya.
Bahkan sosok Presiden Ghana Akufo Addo pun yang sebelumnya tidak banyak dikenal masyarakat Indonesia menjadi populer akibat pernyataan yang sangat lugas dan sejalan dengan harapan sebagian masyarakat Indonesia.
"Saya yakinkan Anda bahwa kami tahu apa yang harus dilakukan untuk menghidupkan kembali perekonomian. Apa yang kita tak tahu adalah menghidupkan kembali orang (meninggal)". Pernyataan tersebut sontak banyak mendapat pujian warganet Indonesia yang dianggap sangat melindungi rakyatnya.
Sebenarnya, beberapa wilayah telah melakukan karantina meskipun kepala daerahnya tidak secara terang-terangan menyampaikan bahwa daerahnya telah mengambil kebijakan tersebut.
Sebagai contoh, di daerah tempat tinggal kami semua akses masuk telah ditutup kecuali satu akses utama yang dijaga oleh anak-anak muda sehingga kita tidak bisa seenaknya keluar masuk kompleks.
Orang luar pun tidak diperkenankan masuk ke area kami bermukim kecuali ada surat keterangan dari puskesmas yang menyatakan bebas dari paparan Covid-19.
Karantina wilayah sementara ini dianggap sebagian masyarakat sebagai upaya efektif dalam memutus mata rantai Covid-19, namun demikian upaya tersebut juga memiliki efek samping yang tidak bisa dianggap remeh, yakni masalah ekonomi.
Dalam sepekan belakangan ini, salah satu dusun di tempat kakak kami tinggal, telah terjadi pencurian sebanyak tiga kali yang sebelumnya hampir sangat jarang peristiwa ini terjadi
 Artinya, ada sebagian rakyat kita terutama yang berprofesi sebagai karyawan anorganik yang ekonominya jatuh sakit akibat adanya kebijakan karantina wilayah sehingga terdesak kebutuhan perutnya dan memilih jalan pintas dengan mengambil barang yang bukan miliknya.
Dengan demikian karantina wilayah yang tidak dimbangi dengan kebijakan pendukungnya dapat menjadi antitesis terjadinya eskalasi kejahatan, oleh karena itu perlu dipikirkan secara matang oleh daera yang mengambil opsi karantina wilayah meskipun bersifat lokal atau mandiri. Mudah-mudahan bermanfaat.