Resmilah sudah, Pak Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024 setelah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2019.Â
Secara pribadi saya mengucapkan, "selamat njih Bapak Joko Widodo dan Kyai Ma'ruf Amin, mudah-mudahan amanah, diberikan kemudahan dan kelancaran serta kesehatan oleh Yang Maha Kuasa dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam pidato perdana setelah beliau dilantik yang konon durasinya 16 menit, Pak Jokowi menyampaikan "Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka mestinya, Insya Allah, Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.Â
Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan".
Ada yang menarik dari pidatonya beliau terkait dengan penggunaan kata mimpi meskipun di kata selanjutnya disebut dengan cita-cita.Â
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mimpi memiliki arti angan-angan. Dalam konteks pidato di atas, artinya Presiden memiliki angan-angan masyarakat Indonesia akan memiliki pendapatan 27 juta per bulan.
Pernyataan Bapak Presiden yang mengawali kalimatnya dengan kata mimpi sangat bisa dipahami mengingat data terakhir yang dikeluarkan BPS (Badan Pusat Statistik) sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah ini sangatlah berat untuk menggapai angka tersebut.Â
BPS menyebutkan, pendapatan perkapita masyarakat Indoensia pada tahun 2017 mencapai angka 51,9 juta per tahun.
Dengan menggunakan asumsi kecenderungan pertumbuhan linier, penggunaan proyeksi sederhana terhadap data dalam 10 tahun terakhir akan diperoleh pendapatan perkapita masyarakat Indonesia sebesar 126,35 juta per tahun pada tahun 2045.
Sedangkan menurut sudut pandang bidang ekonomi sebagaimana disampaikan oleh Gede Sandra, dengan mengasumsikan tingkat pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen serta pertumbuhan jumlah penduduk di angka 1,1 persen maka akan diperoleh pendapatan perkapita masyarakat Indonesia sebesar 156 juta per tahun pada tahun 2045.
Bila pertanyaan tersebut ditujukan kepada saya yang tidak paham dengan ilmu ekonomi tapi hanya menggunakan sisi pandang trend (kecenderungan), maka saya akan menjawab berat meskipun masih memiliki peluang kemungkinan.
Tapi sebagaimana disampaikan Gede Sandra, pendapatan perkapita masyarakat Indonesia sebesar 27 juta per bulan dapat terwujud dan mungkin sekali dicapai dengan syarat kerja keras, kerja cepat dan kerja produktif.Â
Dalam narasi yang lebih umum, mimpi dapat diwujudkan dengan beberapa tahapan, diantaranya: meningkatkan rasa percaya diri, melakukan evaluasi pada diri sendiri secara berkala, mengabaikan (menihilkan) pikiran dan perkataan negatif dan jangan lupa senjata terakhir dalam mewujudkan mimpi adalah berdoa.Â
Sebagai bagian kecil dari masyarakat Indonesia, tentu secara pribadi saya sangat mendukung mimpi besar Bapak Presiden.Â
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menyatukan langkah dan pikiran dengan ikut mengambil peran sekecil apapun sesuai dengan latar belakang profesi kita untuk mewujudkan mimpi pendapatan perkapita masyarakat Indonesia 27 juta per bulan.
 Akhirnya, sebagai orang yang beragama, marilah senantiasa terus-menerus kita panjatkan doa agar Alloh Subahanuwataa'la senantiasa memberikan perlindungan dan kemudahan kepada masyarakat Indonesia dalam menggapai mimpi dan cita-citanya. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H