Instalasi listrik merupakan rangkaian yang difungsikan sebagai penyalur daya listrik dari sumber energi ke pemanfaat, seperti lampu, seterika, air conditioner (AC), dan sebagainya.Â
Proses penyaluran daya listrik sudah barang tentu memiliki ketentuan atau persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat berfungsi secara aman dan andal. Salah satu komponen yang digunakan dalam menyalurkan daya listrik adalah kabel (penghantar).
Kabel NYM (gambar 1 menunjukkan ilustrasi kabel NYM) merupakan jenis kabel yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk menyalurkan daya listrik dibandingkan dengan jenis kabel lainnya.Â
Baca juga: Hati-hati, Instalasi Listrik Tua Jangan Sembarangan Ditambah Daya, Kenapa?
Sebagian besar masyarakat berargumen, kabel NYM lebih praktis dan harganya juga terjangkau. Permasalahannya, hampir sebagian besar masyarakat menganggap hal yang lumrah dan lazim bila menggunakan kabel NYM (ilustrasi ditunjukkan pada gambar 2) dalam instalasi listrik outdoor tanpa menggunakan konduit (pipa pelindung).
Masyarakat beralasan, kabel NYM sudah memiliki isolasi ganda sehingga tidak menjadi soal manakala digunakan dalam instalasi listrik di luar ruangan. Apakah ini dibenarkan menurut persyaratan umum instalasi listrik (PUIL) yang menjadi standar dalam pemasangan instalasi listrik?
Baca juga: Tips Instalasi Listrik Rumah yang Aman, Benar dan Baik
Kabel NYM sering digunakan khusus untuk pada instalasi tetap bangunan, dimana penempatannya biasanya di luar atau di dalam tembok.Â
Berdasarkan PUIL 2011, kabel instalasi berinsulasi dan berselubung PVC (NYM), serta kabel fleksibel dengan tegangan pengenal 230/400 (300) volt dan 300/500 (400) volt, suhu ruang direkomendasikan berkisar 30C, oleh karena itu apabila kabel NYM tersebut tidak diberikan konduit dan terpapar pada suhu ruang yang nilainya di atas suhu 30oC maka akan mengakibatkan nilai resistansi isolasi kabel menurun.
Nilai resistansi isolasi kabel (penghantar) merupakan parameter dasar yang sangat penting dan mendasar sebagai indikator performa sebuah kabel. Menurunnya resistansi isolasi kabel dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya: usia penggunaan, besar kecilnya arus listrik yang mengalir, suhu ruang dimana kabel itu dipasang, kelembaban, debu yang menempel, dan sebagainya.Â
Resiko akibat menurunnya nilai resistansi isolasi kabel pada sebuah kabel yang dialiri arus listrik akan berpotensi mengakibatkan terjadinya hubung singkat (bersentuhnya antara kabel yang satu dengan kabel yang lain). Selain itu, menurunnya nilai resistansi kabel juga akan berpotensi terjadinya aliran listrik pada benda-benda lain disekitar kabel yang sudah barang tentu akan membahayakan manusia.Â
Baca juga: Waspadai Potensi Bahaya Instalasi Listrik Pasca Banjir
Sebaliknya, nilai resistansi isolasi kabel yang semakin besar mengakibatkan peluang terjadinya kebocoran arus listrik yang terjadi semakin kecil. Isolasi kabel memiliki fungsi yang sangat penting, diantaranya: mencegah terjadinya aliran arus listrik pada dua jenis penghantar yang memiliki beda potensial, mencegah perpindahan aliran listrik antara penghantar dan tanah, serta mencegah perpindahan aliran arus listrik antara penghantar dan benda lain disekitarnya.
Upaya pencegahan menurunnya nilai resistansi isolasi kabel NYM akibat faktor lingkungan yang dapat mengakibatkan bahaya bagi manusia dan lingkungan sekitar, salah satunya dilakukan dengan memasang konduit. Tujuan pemasangan konduit diantaranya adalah 1) untuk melindungi penghantar dari gangguan mekanis yang mungkin terjadi; 2) untuk mempermudah pembongkaran dan pemasangan penghantar saat dilakukan penggantian penghantar yang rusak. Oleh karena itu untuk mencegah kejadian yang tidak kita inginkan, marilah kita gunakan konduit dalam penggunaan kabel NYM baik yang dipasang di outdoor maupun di indoor, Â di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Oke? Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H