Interaktivitas berarti hubungan antara pembaca dan penyaji berita atau tulisan sangat interaktif. Namun interaktivitas bukan semata-mata merupakan video atau multimedia, melainkan sebuah kesempatan pada audien untuk melakukan kontrol penuh atas apa yang dikonsumsinya. Tidak seperti media konvensional (cetak) hubungan pembaca dengan penulis tidak ada interaktivitas. Ada dua konsep dari Paul Bradshaw yang mengindikasikan interaktivitas yang pertama, dimensi ruang dan waktu dan kedua, dimensi input dan output. Poin penting konsep tersebut untuk menjelaskan bahwa membiarkan atau memberi kesempatan audien (viewer) sekaligus menjadi pengguna (user). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagramnya di bawah ini:
![14259457491881818995](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14259457491881818995.gif?t=o&v=700?t=o&v=555)
Community & Conversation
Media online ini pada dasarnya untuk mencari jejaring (networking ) atau membentuk komunitas (community). Audien bukan hanya sebagai penonton pasif namun dapat berkontribusi untuk menjadi pengguna bahkan sebagai editor. Berita bukan lagi menjadi sajian utama, tetapi di era web 2.0 yang paling penting adalah conversation. Untuk membangun conversation dengan menggunakan blog dan forum adalah salah satu instrumen yang tepat untuk menjaring audien. Dengan ini, media online harus mampu menempatkan diri dan aktif baik dalam social network (comment ), antusias atas komunitas ( respond ), menghubungkan link (linking), terbuka atas kritik (open-up,) dan pendengar yang baik ( listen).
![1425945813904620836](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1425945813904620836.gif?t=o&v=700?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI