Mohon tunggu...
Tian Rahmat
Tian Rahmat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penyanyi

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

16 Maret 2024   12:41 Diperbarui: 16 Maret 2024   12:42 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan turun

di tanah yang dahaga dan kering

Langit menangis

dengan butiran hujan yang turun,

"Rintik-rintik hujan"

air turun dari langit,

menyapa bumi dengan lembut,

mengalir membasahi segalanya,

memberikan kehidupan pada alam.

Embun turun lembut, menciptakan irama gemerisik yang menenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun